designsuperstars.net, Jakarta Jembatan Kretek 2 hadir sebagai tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur di kabupaten penting Yogyakarta. Diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2 Juni 2023, jembatan sepanjang 2,7 kilometer ini menjadi bagian penting dari Jalan Lintas Selatan Pulau Jawa (JJLS). Jembatan yang menghubungkan Kretek-Samas dan Poncosari-Greges ini tidak hanya menjadi aset penting, namun juga menjadi simbol kemajuan dan revitalisasi perekonomian daerah setempat.
Namun di balik ketampanan jembatan Kretek 2, terdapat berbagai keistimewaan menarik yang mungkin belum diketahui masyarakat umum. Mulai dari kecanggihan teknologi yang digunakan untuk menjawab tantangan alam hingga perpaduan seni dan budaya yang memperkaya nilai estetika, Jembatan Kretek 2 merupakan perpaduan sempurna antara kecanggihan teknik modern dan kearifan lokal.
Pada bagian kali ini kita akan mengulas 10 fakta menarik Jembatan Kretek 2 yang akan memberikan gambaran kepada Anda tentang kompleksitas dan keunikan proyek pembangunan ini. Mari kita telusuri bersama keistimewaan Jembatan Kretek 2 yang tidak hanya menjadi penghubung fisik antar wilayah, namun juga menjadi jembatan antara Yogyakarta masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Simak berbagai fakta menarik Jembatan Kretek 2 yang dirangkum designsuperstars.net, China (22 Agustus 2024), berdasarkan berbagai sumber.
Jembatan Kretek 2 merupakan wujud nyata komitmen pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur daerah. Dengan nilai investasi Rp364 miliar, jembatan ini merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pendanaan proyek ini berasal dari pinjaman Islamic Development Bank yang menunjukkan kerja sama dengan negara lain dalam mengembangkan infrastruktur negara. Jumlah dana tersebut tidak hanya mencerminkan skala dan kompleksitas proyek, namun juga prospek kondisi ekonomi dan sosial terbaik bagi masyarakat sekitar. 2. Teknologi anti gempa dengan lead rubber bearing (LRB).
Salah satu fitur yang menarik dari Jembatan Kretek 2 adalah penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) untuk mengatasi potensi gempa. Mengingat lokasinya yang dekat dengan sesar aktif Opak, maka teknologi ini penting untuk perlindungan struktur jembatan.
LRB dirancang untuk mengurangi dan mengalihkan energi seismik, sehingga mengurangi risiko kerusakan struktur jembatan. Teknologi ini memiliki desain karet yang diperkuat dengan lembaran logam dan inti konduktif di tengahnya. Ketika gempa terjadi, pemandu menyerap energi dan meningkatkan umur struktur serta mengurangi gaya horizontal yang bekerja pada tiang atau penyangga jembatan.
Jembatan Kretek 2 tidak hanya unggul dalam segi teknis, namun juga kaya akan nilai budaya. Salah satu fitur yang paling terkenal adalah Luke Tower yang menjadi daya tarik utama jembatan ini.
Menara Luku mengusung filosofi “Laku Urip Kang Utama” atau “Proses Utama dan Cara Hidup”. Desainnya terinspirasi dari bajak sawah tradisional yang mewakili akar pertanian masyarakat Yogyakarta. Perpaduan bentuk Luku dan Pikulan juga melambangkan kerja keras dan persatuan serta mencerminkan semangat pembangunan daerah. 4. Filosofi Keris Prestige dalam perancangan jembatan
Selain Luku Shongwe, perancangan Jembatan Kretek 2 juga mengambil filosofi Pamor Keris Toya Mambeg Sepuh atau Pamor Toya Ngembeng. Filosofi ini terlihat pada hiasan garis-garis pada Menara Lukas yang melambangkan aliran air.
Makna dari filosofi tersebut adalah harapan agar makanan menumpuk dan tidak mudah habis, ibarat genangan air yang menjadi sumber kehidupan. Penerapan filosofi ini pada desain jembatan menunjukkan bahwa arsitektur modern dapat menjadi cara melestarikan dan merevitalisasi budaya lokal.
Jembatan Kretek 2 tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, namun juga menjadi ruang publik yang menarik. Caranya melalui Edupark Nadiloka yang terletak di ujung jembatan sisi Parangtritis.
Edupark ini menempati tempat di dinding depan jembatan dan menawarkan pengunjung pemandangan Sungai Opak yang indah dan suasana yang indah. Edupark Nadiloka yang dilengkapi dengan lintasan lari dan jalan setapak merupakan pusat rekreasi dan olah raga kotamadya. Tempat menarik lainnya adalah Luku Hotspot, tempat populer untuk berfoto selfie dengan latar belakang Menara Luku. 6. Tugu kerusakan Opak sebagai tempat pendidikan geologi
Sebagai bentuk edukasi dan kepedulian terhadap kondisi geologi kawasan, dibangun juga monumen Sesar Opak di dalam Edupark Nadiloka. Monumen ini tidak hanya sekedar sebagai hiasan saja, namun juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan dan pentingnya Sesar Opak.
Kehadiran monumen ini menunjukkan bagaimana proyek infrastruktur dapat menjadi media pembelajaran masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan geologinya. Hal ini sekaligus menegaskan komitmen para perencana untuk memadukan aspek konservasi, pendidikan, dan estetika dalam satu kesatuan desain.
Selain jembatan Kretek 2 sendiri, proyek tersebut juga mencakup pembangunan rest area di kawasan Girisubo. Retret ini dibangun atas gagasan Cakra Manggilingan dan Swanayasa, dua filsuf budaya Jawa.
Konsep Manggilingan Cakra melambangkan siklus waktu yang terus berulang dan mencerminkan hakikat Sangkan Paraning Dumadi (asal usul dan tujuan hidup). Sedangkan konsep Swanaya menggambarkan kendaraan yang menghidupkan lingkungannya. Penerapan konsep-konsep tersebut pada desain rest area menjadikannya lebih dari sekedar rest area, namun juga mewakili keberlangsungan budaya dan kehidupan masyarakat Yogyakarta. 8. Penerangan jalan dan filosofi padi
Detail kecil pada desain jembatan Kretek 2 juga penuh makna. Salah satunya adalah desain Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terinspirasi dari tanaman padi. Filosofi “Ibarat padi, semakin matang, semakin melorot” menjadi landasan produksi ini.
Yang dimaksud dengan filosofi ini adalah doktrin kerendahan hati. Semakin berpengalaman atau semakin tinggi jabatannya, maka semakin rendah hati dia. Penerapan filosofi tersebut pada barang-barang praktis seperti PJU menunjukkan bahwa setiap bagian jembatan Kretek 2 dirancang dengan penuh perhatian, tidak hanya dari segi fungsi, tetapi juga nilai yang ingin disampaikan.
Keindahan jembatan Kretek 2 juga terlihat pada desain railing tembok pembatasnya yang menggunakan hiasan burung bangau. Ornamen ini merupakan representasi sawah oleh burung bangau yang sering terlihat di sawah.
Pemilihan ornamen ini menegaskan simbol penggarap angin, sesuai dengan simbol Busur pada tiang jembatan. Penggunaan material warna paduan emulsi untuk dekorasi dan pipa pagar pipa warna emulsi galvanis menunjukkan perpaduan estetika tradisional dan teknologi modern dalam konstruksi jembatan. 10. Pencahayaan artistik menghadirkan keindahan pada malam hari
Jembatan Kretek 2 tidak hanya memukau di siang hari, namun juga menyuguhkan pemandangan menakjubkan di malam hari berkat sistem Art Lighting yang canggih. Sistem ini menggunakan lampu LED yang dipasang di beberapa area jembatan.
Saat malam tiba, penerangan ini membuat jembatan Kretek 2 menjadi pemandangan yang mempesona. Selain menambah nilai estetika, sistem penerangan ini juga melayani keamanan dan kenyamanan pengguna jalan di malam hari. Art Lighting menjadikan Jembatan Kretek 2 menjadi ikon kota Bantul yang baru, indah dan instagrammable.
Jembatan Kretek 2 tidak hanya sekedar perpaduan bangunan, namun juga seni yang memadukan kesempurnaan teknologi, kearifan lokal, dan nilai budaya. Dari teknologi anti-gempa yang canggih hingga struktur interior penting, setiap aspek jembatan ini dirancang dengan pemikiran dan filosofi yang mendalam.
Kehadiran jembatan Kretek 2 memberikan dampak positif bagi kawasan sekitarnya. Waktu tempuh yang lebih singkat, akses yang lebih baik ke berbagai destinasi wisata, dan potensi pertumbuhan ekonomi menjadi beberapa keunggulan yang terdengar. Meski sebagian kecil masyarakat mengkhawatirkan aspek negatifnya, seperti potensi peningkatan kejahatan, warga pada umumnya menyambut baik adanya jembatan tersebut.
Sebagai bagian dari Jalan Lintas Selatan Pulau Jawa (JJLS), Jembatan Kretek 2 berperan penting dalam mendukung pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Pulau Jawa. Jembatan ini tidak hanya menghubungkan wilayah tersebut, tetapi juga menelusuri masa lalu, masa kini, dan masa depan Yogyakarta.
Jembatan Kretek 2 dengan keberagaman dan keunikannya menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan tetap menghormati dan melestarikan budaya lokal. Jembatan ini tidak hanya menjadi bangunan fisik saja, namun juga menjadi simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.