designsuperstars.net, Jakarta – Perusahaan biofarmasi lokal, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), telah mendapat persetujuan pemasaran untuk dua obat inovatif baru untuk pengobatan kanker: Tislelizumab dengan nama dagang ETAPIDI® dan Zanubrutinib dengan nama dagang BRUKINSA ®.
Obat-obatan ini dikembangkan oleh BeiGene, sebuah perusahaan onkologi global terkemuka yang berkomitmen untuk menyediakan perawatan kanker canggih dan terjangkau di seluruh dunia.
Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dr. Kedua obat terapi bertarget ini memenuhi standar keamanan dan kemanjuran pemerintah Indonesia, kata Taruna Ikrar.
Kedua produk terapi sasaran ini telah memenuhi standar keamanan dan khasiat obat yang ditetapkan pemerintah Indonesia, baik dari segi kualitas produk maupun proses pembuatannya, kata Taruna dalam keterangan resmi yang diperoleh Health designsuperstars.net, Rabu, Desember. 11 Agustus 2024.
Harapan BPOM, semakin banyak industri farmasi Indonesia yang mengembangkan obat-obatan inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan pasien di Tanah Air.
Kolaborasi Etana dan BeiGene dalam memasarkan produk inovatif ini di Indonesia juga didukung oleh Dr. Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS.
“Kami mengapresiasi kolaborasi Etana dan BeiGene dalam pemasaran dan pengembangan produk inovatif ini di Indonesia. Transfer teknologi diharapkan dapat mendukung kemandirian industri farmasi di Indonesia di masa depan,” kata Lucia.
Nathan Tirtana, Presiden Etana, menambahkan: “Kami berterima kasih atas dukungan BPOM dalam mengevaluasi dan menyetujui izin edar produk ETAPIDI dan BRUKINSA. Kami yakin dengan produk ini akan semakin memudahkan para penderita kanker di Indonesia. Dapatkan perawatan terkini dengan harga yang lebih terjangkau.”
ETAPIDI adalah antibodi monoklonal anti-PD-1 yang disetujui oleh otoritas pengatur di lebih dari 40 negara, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Badan Obat Eropa (EMA). Terapi ini disetujui untuk pengobatan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) dan karsinoma sel skuamosa esofagus (ESCC) di Indonesia.
Sementara itu, BRUKINSA adalah penghambat molekul kecil Bruton Tyrosine Kinase (BTK) yang tersedia secara oral, dipasarkan di lebih dari 70 negara dan digunakan dalam pengobatan makroglobulinemia Waldenstrom (WM) dan limfoma sel mantel (MCL). Produk ini juga direkomendasikan oleh pedoman National Comprehensive Cancer Network® (NCCN) sebagai pilihan pengobatan untuk beberapa jenis limfoma, termasuk CLL/SLL dan MCL.
“Kemitraan kami dengan Etana menegaskan misi BeiGene untuk memajukan kesetaraan layanan kesehatan dengan memungkinkan pengobatan kanker inovatif untuk menjangkau lebih banyak pasien yang membutuhkan,” kata Michelle Tan, Managing Director BeiGene Asia Tenggara. Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam melawan beban kanker yang semakin meningkat di Indonesia.