2 Vaksin Tuberkulosis Baru Segera Diuji di Indonesia, M72 dan Produk CanSinoBIO

Read Time:2 Minute, 19 Second

designsuperstars.net, Jakarta Studi baru tentang Tuberkulosis (TB) sedang dalam proses. Saat ini terdapat sekitar 15 vaksin yang berada di bawah pengawasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Saat ini ada sekitar 15 jenis vaksin yang sedang dalam perjalanan ke WHO dan sebagian besar masih dalam tahap yang sama, sebagian kecil masih dalam tahap praklinis. Dan sebentar lagi untuk yang ketiga kalinya, ini yang terakhir kalinya. . melawan tuberkulosis,” kata Erlina Burhan, Ketua Koalisi Organisasi Profesi Tuberkulosis (KOPI TB) dalam konferensi media daring dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia bersama Kementerian Kesehatan, Jumat (22/03/2024).

Dokter spesialis paru ini menambahkan, sudah ada vaksin yang akan segera diuji di Indonesia, yakni virus M72. Vaksin ini sedang diuji di The Bill & Melinda Gates Medical Research Institute (MRI) dan mencakup delapan negara untuk pengujian.

“Delapan negara ikut serta, enam negara Afrika, dua negara Asia yaitu Vietnam dan Indonesia. “Kami sudah mendapat persetujuan yang diperlukan sambil menunggu persetujuan uji klinis Badan POM dan menunggu obatnya tiba.”

Persiapan sedang dilakukan dan Erlina berharap tes bisa dimulai pada Mei hingga Juni 2024.

“Dan kita berharap pada tahun 2028, 2029 kita sudah mempunyai data yang benar,” jelas Erlina.

Selain M72, vaksin lain yang bisa dicoba di Indonesia adalah vaksin dari CanSinoBIO. Kanada dan Tiongkok adalah perusahaan patungan.

“Virusnya berbeda dari yang lain. M72 masuk, dan CanSino, sedangkan platformnya adalah Adenovirus, bernapas.”

Terkait tujuan CanSinoBio menyelesaikan uji penyakit, Erlina mengatakan pihaknya yakin vaksin buatannya bisa digunakan pada tahun 2027.

“Target menyelesaikan CanSino pada tahun 2027 adalah ide yang bagus, tapi saya belum tahu apakah itu mungkin,” kata Guru Besar Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) itu.

Namun tujuan pemberantasan penyakit M72 dinilai lebih realistis, yakni antara tahun 2028 hingga 2029.

“Kalau M72 lebih realistis mungkin bilang 2028-2029, karena tindak lanjutnya tiga tahun, saya lebih suka 2028.”

Sebelumnya, Erlina mengatakan diperlukan obat baru untuk mengatasi kanker, karena obat lama tidak efektif.

“TB jaman sekarang sudah ketinggalan zaman, BCG -Bacille Calmette-Guerin- 1970. Kami akan segera melakukan uji klinis virus M72 di IU School of Medicine, yang disponsori oleh Bill and Melinda Gates Foundation, untuk menarik perhatian masyarakat. .” kata Erlina di Jakarta.

Vaksin BCG disebut tidak efektif karena Indonesia saat ini merupakan negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak kedua di dunia.

“FKUI akan mendalami vaksin baru M72 ini. Saat ini kita sedang melakukan uji klinis ketiga, dan yang kedua kali sudah terbukti berhasil memberantas tuberkulosis hingga 50 persen, jadi BCG tidak ada gunanya,” ujarnya.

Selain pengembangan vaksin M72, Erlina menjelaskan pengobatan TBC akan terus mempersingkat masa pengobatan, dari enam bulan menjadi empat bulan.

“Ada pengobatan TBC empat bulan, kami juga mencoba melakukan penelitian baru untuk pengobatan TBC di Indonesia.”

Selanjutnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menetapkan kebijakan perizinan obat dan obat tersebut jika penelitiannya sudah selesai dan aman digunakan, tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post In Memoriam: Prestasi Gemilang Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu
Next post Hasil Final NBA 2023/2024: Boston Celtics Jadi Juara