5 Langkah LG untuk Mengatasi Masalah Food Waste di Indonesia

Read Time:1 Minute, 29 Second

JAKARTA – Dengan kampanye “Hidup Lebih Baik untuk Semua”, PT. LG Electronics Indonesia (LG) berupaya untuk fokus pada masalah limbah makanan dan sisa makanan serta kerawanan pangan. Sasarannya adalah generasi muda.

Presiden PTI. LG Electronics Indonesia Lee Taejin percaya bahwa inovasi dapat mengendalikan masalah sosial yang besar, termasuk limbah makanan dan kerawanan pangan.

Tapi, kenapa harus membuang-buang makanan? Menurut Lee, jumlah sampah makanan di Indonesia merupakan yang tertinggi kedua di dunia yaitu 20,93 juta ton per tahun.

Tanpa disadari diperkirakan menimbulkan kerugian ekonomi sebesar Rp 213-Rp 551 triliun setiap tahunnya. Selain itu, Indonesia yang menempati peringkat 77 dari 125 negara dalam Indeks Kelaparan Global 2023, dinilai masih memiliki permasalahan serius di bidang kerawanan pangan.

Nah, berikut cara LG mengatasi permasalahan food waste di Indonesia: 1. Kerjasama dengan Universitas Prasitia Mulia LG menggandeng organisasi nirlaba dan Universitas Prasitia Mulia yang merupakan lembaga pendidikan swasta. Kampanye ini akan dimulai pada bulan Maret-Mei 2024.

2. Chef Devina Harmavan Untuk meningkatkan kesadaran mengenai sampah makanan, LG bermitra dengan Chef Devina Harmavan untuk menciptakan resep kehidupan yang lebih baik yang menekankan pada tindakan mengurangi timbulnya sampah makanan.

Hal ini juga dipromosikan melalui layanan media sosial #MasakPintarLG yang mengajak peserta untuk berbagi hidangan favorit Ramadhannya kepada orang lain, sehingga tidak ada makanan yang tertinggal.

3. Better Life Festival Workshop 2 hari ini diadakan pada tanggal 19-20 April 2024 di Chilax Southman. Workshop ini mengajak generasi baru untuk lebih peduli terhadap pemborosan makanan dan gaya hidup berkelanjutan.

4. FoodCycleFoodCycle Indonesia adalah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk memerangi sampah makanan dan kelaparan. Mendukung sisi operasional, LG akan memanfaatkan kemampuan dan sumber daya perusahaan, dengan bantuan jaringan FoodCycle, untuk memastikan distribusi makanan lancar dan tepat sasaran.

“Manusia tidak mengonsumsi sepertiga makanan yang diproduksi untuk dikonsumsi,” kata Herman Andrianto, pendiri FoodPsych Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Tarot Cinta: Ubah Sedih Jadi Energi Positif yang Bangkitkan Semangat