designsuperstars.net Techno – Media sosial memang berhasil mengubah gaya hidup dan gaya hidup seseorang. Sejak pagi, kami harus membuka jejaring sosial untuk mendapatkan informasi yang kami butuhkan.
Pokoknya karena bangun pagi saya masih punya energi positif, bahagia dan puas. Tiba-tiba, Anda mengeluarkan ponsel kesayangan Anda hanya untuk membuka jejaring sosial.
Kanan? Dimana ketika membuka jejaring sosial secara tidak sengaja kita melihat berbagai informasi yang sebelumnya tidak diperlukan.
Ibarat seorang teman yang memposting fotonya setelah pergi berlibur, lalu sang adik yang hanya memposting foto tubuhnya sebelum dan sesudah perawatan, dan seterusnya.
Ini adalah bagian dari kecanduan media sosial yang perlu Anda hilangkan. Mengetahui hasil scrolling terus menerus, bisa dikatakan itu pertanda Anda perlu istirahat dari media sosial.
Dampak kecanduan media sosial terhadap kesehatan
Terus-menerus membandingkan diri Anda dengan orang lain dapat membuat Anda tenggelam dalam berbagai emosi, mulai dari kemarahan, frustrasi, hingga ketidakpuasan.
Kita semua gagal menyadari bahwa apa yang kita lihat di media sosial hanyalah sebagian kecil dari kenyataan. Meski begitu, kita menyerah pada perbandingan dan perasaan iri atau tidak aman.
Gambaran kebahagiaan dalam kehidupan setiap orang dapat menimbulkan rasa tidak aman sehingga membuat kita merasa sedih. Dalam kehidupan normal, jika kita belajar untuk menjaga keseimbangan, media sosial adalah cara ideal untuk tetap berhubungan dengan orang-orang dan mengikuti tren. Namun waspadai beberapa tanda kelelahan dan istirahatlah dari media sosial demi kewarasan Anda.
Artinya, Anda perlu istirahat dari media sosial
Padahal media sosial memiliki banyak manfaat yang membuat kita tetap terhubung dengan orang-orang tersayang yang tinggal berjauhan dan jarang bertemu. Sayangnya, orang-orang hanya memposting hal-hal baik yang terjadi dalam hidup mereka, dan penggunaan media sosial secara terus-menerus dapat menyebabkan kecemasan, depresi, atau rendahnya harga diri.
“Dengan hadirnya gadget di sekitar kita, kini seseorang menjadi lebih refleksif dalam menggunakan smartphone dan mulai scrolling tanpa berpikir. Duduk diam tidak lagi penting. Anda sebagian besar akan menemukan orang-orang melihat ke bawah layar mereka dan membaca, menjelajah, menjelajah, mendengarkan, terhubung, atau lebih banyak lagi melalui berbagai platform media sosial.
Penggunaan apa pun secara berlebihan itu berbahaya, termasuk media sosial. Kita berbicara tentang kesehatan dari berbagai sudut pandang, kita juga perlu secara sadar mematikan ponsel pintar sebagai bagian dari kesejahteraan kita,” kata Mimansa Singh Talwar.
Terlibat secara terus-menerus dalam media sosial dapat berdampak negatif pada Anda dalam banyak hal, dan beberapa tanda bahwa Anda perlu istirahat dari media sosial adalah:
1. Perbandingan terus-menerus
Ketika Anda berada di ruang di mana Anda tidak lagi menggunakan media sosial sebagai alat hiburan, namun terjebak dalam siklus perbandingan yang terus-menerus, maka Anda perlu istirahat dan memutuskan hubungan dari media sosial untuk sementara waktu.
“Ketika Anda semakin membandingkan diri Anda dengan apa yang Anda lihat di jejaring sosial, Anda merasa tidak puas dengan diri sendiri atau hidup Anda,” kata sang pakar.
2. Selalu periksa tingkat keterlibatan
“Ketika Anda memiliki keinginan terus-menerus untuk membuka postingan Anda untuk melihat tingkat keterlibatan, dan keterlibatan yang negatif atau rendah akan menimbulkan suasana hati yang tidak menyenangkan,” kata sang pakar.
Beberapa orang diverifikasi berdasarkan jumlah suka, bagikan, atau pengikut di media sosial. Lebih banyak keterlibatan menyebabkan lebih banyak penerimaan diri dan sebaliknya. Ini adalah pola yang tidak sehat, karena beberapa suka tidak dapat menjelaskan siapa Anda. Saatnya istirahat dari media sosial.
3. Takut Ketinggalan (FOMO)
Dengan banyaknya informasi yang berantakan dan berlebihan yang mengalir melalui platform media sosial, sangat mudah bagi kita untuk menjadi korban FOMO. Media sosial telah merancang kita untuk merasa bahwa kebahagiaan adalah melakukan sesuatu yang lain, berada di tempat lain untuk merasa lebih puas, yang membuat kita tidak bahagia dengan situasi kita saat ini. Selalu berpegang pada apa yang dimiliki orang lain, kita gagal menyadari betapa berharganya momen-momen berharga itu.
4. Ketika setiap aspek kehidupan Anda mulai menderita
“Istirahat itu penting ketika Anda mulai terlalu sibuk dan mudah terganggu oleh media sosial sehingga hal itu mulai memengaruhi Anda, hubungan Anda, atau pekerjaan Anda.” Ketika media sosial lebih diutamakan daripada hal lain, lakukan detoksifikasi digital,” kata sang pakar.
5. Sering browsing media sosial
Menjelajah media sosial menjadi kebiasaan buruk sehingga Anda sering memeriksa ponsel tanpa menyadarinya. Bahkan dalam jeda kecil, Anda merasakan dorongan terus-menerus untuk membukanya tanpa berpikir. Maka Anda perlu menghentikan kebiasaan ini dengan mengatakan tidak pada media sosial untuk sementara waktu.
Waspadai Tanda-tanda Ini dan Jangan Biarkan Media Sosial Pengaruhi Kesehatan Mentalmu! 6 Cara Mudah Membuat Tubuh Ideal Menjadi Viral di Media Sosial Saat ini tren tubuh ideal atau “body goal” terus mendapat perhatian di media sosial. Banyak orang yang terinspirasi untuk mencapai bentuk tubuh proporsional impiannya. designsuperstars.net.co.id 28 November 2024