designsuperstars.net, Jakarta – Gunung Olet Takan merupakan sebuah gunung di Pulau Sumbawa di selatan Kota Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tempat ini tidak populer di kalangan pendaki dan hanya sedikit orang yang mencapai puncak.
Namun kawasan sekitar Ropang sangat indah dan menyenangkan bila berkunjung ke Sumbawa Besar. Di sisi Gunung Bagging, Selasa 18 Juni 2024, Olet Takan berada 1.336 meter di atas permukaan laut.
Pengunjungnya sedikit dan sebagian besar adalah peselancar dan penambang, ketika Anda mengunjungi gunung tersebut penduduk setempat akan mengira Anda sedang mencari emas dalam survei penambangan. Apalagi jika Anda meminta mereka untuk pergi bersama Anda ke hutan terdekat yang belum ditemukan seperti ini.
Rute dari Sumbawa Besar dan pesisir utara menuju lembah indah dataran tinggi Ropang mudah dan landai. Jalan di kawasan ini banyak bergelombang dan bergelombang, tidak beraspal.
Gunung Olet Takan lebih besar dari luas dan tingginya. Enam fakta menarik Gunung Olet Takan yang dihimpun Tim Lifestyle designsuperstars.net dari berbagai sumber. 1. Asal Usul Nama Gunung Olet Takan
Olet atau Olat adalah sebutan lokal untuk sebuah bukit atau gunung di Sumbawa Barat. Lebih jauh ke timur di kawasan Bima dan Komodo, ‘Doro’ adalah kata lokal untuk gunung. Namun penduduk setempat menyebut ‘Olet Takan’ sebagai ‘Gunung Takan’.
Sungguh indah pemandangannya dan dibalik warna warni kota Lantung. Perbukitan jelas diartikan sebagai hutan yang dikelilingi rerumputan atau lahan tandus yang seringkali kering.
Terdapat sebuah patung di ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut yang dikenal dengan nama ‘Lenang India’. Pengunjung bisa melihat orang-orang berfoto di samping rumah peristirahatan. 3. Ada lintah saat musim hujan
Jalan ini berjarak 2 kilometer dari puncak Olet Takan di sisi kanan, namun tempat ini belum penuh. Setelah mengitari Olet Takan, jalan menurun menuju desa Ropang yang ramah dan asri di ketinggian 730 meter di atas permukaan laut.
Lembah datar ini memiliki suhu yang hangat dalam kondisi Sumbawa dan sangat indah, dengan hewan-hewan berkeliaran di lembah datar, dikelilingi hutan dan ditutupi persawahan.
Pada musim kemarau, tanah ini sangat kering dan tanahnya sekeras batu. Namun saat musim hujan, Anda bisa menemukan lintah di hutan di sini.
Titik awal terbaik pendakian hutan Olet Takan dari sisi selatan gunung ini adalah di Desa Desa Ranan pada ketinggian 733 meter di atas permukaan laut. Sekitar 15 menit sebelum Ropang dengan mobil, ingatlah untuk berbelok ke kiri dan menuju ke timur menuju Desa Lebangkar pada pertigaan jalan di ketinggian 782 meter di atas permukaan laut.
Nah kalau titik awal pendakian ada di sebelah kanan, jaraknya kurang lebih 2 kilometer langsung dari puncak, disini jaraknya sekitar 5 kilometer. Perjalanan dari Desa Ranan menuju pintu masuk hutan sungguh indah. Jaraknya sekitar 2,5 kilometer ke utara di antara ladang pertanian. 5. Jalan menuju desa Ranan
Bandara terdekat adalah Sumbawa Besar yang berjarak sekitar 2-2,5 jam dengan mobil atau bus. Terdapat bus antara Sumbawa Besar dan Ropang namun siapa pun dengan jadwal sibuk disarankan untuk menggunakan transportasi pribadi.
Menurut warga Desa Ranan, jalan di sisi gunung tersebut tidak sampai ke puncak, melainkan hanya sampai ke bawah bukit puncak yang berada di ketinggian 1.160 meter di atas permukaan laut
Terdapat beberapa jalur berburu oleh penduduk setempat di sini, namun tidak ada yang sering digunakan. Pada akhir musim kemarau, yaitu bulan September-Oktober, diperkirakan hutan atau pohon akan berkurang. Cuaca akan sangat panas jika perjalanan tidak dilakukan pada pagi hari.
Meskipun kawasan ini jarang dikunjungi, terdapat jalan setapak yang bersih namun mudah untuk mendaki punggung bukit di sebagian besar tempat. Sayangnya, tidak diketahui apakah ada cara untuk mencapai puncak sebenarnya.
Namun ada simbol tiang berbentuk segitiga dari tahun lalu, yang menandai puncak saat ini. Gunung Olet Takan berada di sebelah Olet Sangenges, namun berada di sebelah Barat Sumbawa.
Berdasarkan peta Bakosurtanal, Olet Takan memiliki dua puncak yang berjarak sekitar 500 meter, yaitu puncak barat 1.328 meter di atas permukaan laut dan puncak timur 1.336 meter di atas permukaan laut. Peta bacosurtanal akurat dan ketinggiannya diremehkan, sehingga jika penduduk setempat terkadang mengira gunung tersebut tidak dihitung sebagai gunung, maka hampir saja dihitung sebagai gunung.