7 Tips Mengolah Bahan Pangan Alternatif Pengganti Beras agar Tetap Sehat dan Lezat

0 0
Read Time:2 Minute, 32 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Saat harga beras mahal, ahli gizi Universitas Airlangga (UNAIR) Lailatul Muniroh merekomendasikan bahan pangan alternatif dengan kandungan karbohidrat serupa.

Beberapa bahan pangan alternatif tersebut antara lain singkong, ubi jalar, jagung, talas, kentang, beras merah, dan beras ketan.

Lailat juga memberikan tips bagaimana mengelola makanan pokok alternatif agar tetap sehat dan lezat. Perhatikan cara memasaknya

“Cara memasak yang tepat menjadi salah satu kunci menjaga kandungan nutrisi bahan baku alternatif. Sebaiknya hindari memasak dengan cara digoreng karena dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori. “Pilihlah cara memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang,” kata Lailatul dalam laman resmi UNAIR, Rabu (03/06/2024). Kombinasikan dengan sumber protein hewani dan nabati

Jika tidak, Lailat menyarankan untuk memadukan makanan pokok dengan sumber protein hewani dan nabati seperti telur, daging, ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

“Protein merupakan zat penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein juga dapat membuat rasa kenyang lebih lama sehingga asupan makanan dapat dikontrol,” jelasnya. Tambahkan sayur dan buah

Tak lupa, ia mengingatkan Anda untuk menambahkan sayur dan buah dalam menu makanan sehari-hari.

Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk kesehatan. Sayur dan buah dapat membantu mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan kanker. Sayur dan buah juga dapat menambah variasi warna dan rasa pada makanan, ujarnya.

Berikutnya, Lailatul menekankan pentingnya memilih lemak sehat (tak jenuh) seperti minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan.

“Lemak sehat dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah. Lemak sehat juga dapat membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K,” jelasnya. .

Lailatul juga mengimbau untuk mengurangi konsumsi gula dan garam dalam masakan.

“Gula dan garam merupakan bahan yang sering digunakan untuk menambah rasa manis dan asin pada makanan. Namun konsumsi gula dan garam berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Gangguan kesehatan akibat konsumsi gula dan garam berlebihan antara lain obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

“Sebaiknya menggunakan bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis dan gurih, seperti madu, gula merah, jeruk nipis, atau kecap,” imbuhnya.

Tak kalah penting, Lailat menghimbau untuk memperhatikan porsi makan sesuai kebutuhan gizi seimbang.

“Ukuran porsi yang tepat dapat membantu menjaga berat badan tetap ideal dan mencegah kekurangan atau kelebihan nutrisi. Porsi makan dapat diatur menggunakan panduan Isi Piringku.

Artinya, separuh piring berisi sayur-sayuran dan buah-buahan, seperempat piring berisi zat gizi dasar alternatif sebagai sumber karbohidrat, dan seperempat piring berisi lauk pauk sebagai sumber protein. “Ingat juga untuk minum air putih yang cukup, sekitar delapan gelas sehari,” ujarnya.

Selain itu, Lailat merekomendasikan untuk mencampurkan beberapa sumber karbohidrat berbeda untuk memastikan asupan karbohidrat yang seimbang dan serbaguna.

“Kita bisa memperkaya pola makan dengan mencampurkan berbagai sumber karbohidrat. Misalnya nasi merah dan kacang-kacangan, yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Atau kentang dan sayuran hijau, yang menyediakan karbohidrat, serat, dan nutrisi lainnya.”

Atau oatmeal dan buah-buahan yang merupakan sumber karbohidrat kompleks, serat, dan vitamin. Atau roti dan alpukat yang memiliki karbohidrat kompleks dan lemak sehat. Atau nasi dan telur yang menyediakan karbohidrat, protein, dan nutrisi lainnya, tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto