designsuperstars.net, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana menambah 1.600 dosis vaksin Mpox untuk mencegah wabah di Indonesia. Namun perlu diketahui bahwa vaksin ini tidak diberikan secara massal kepada seluruh masyarakat. kenapa begitu
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), dr Hani Nilasari menjelaskan, vaksin cacar monyet (Mpox) hanya diberikan kepada populasi berisiko tinggi. “Ada tujuan tertentu. Bukan untuk masyarakat umum, tapi untuk kelompok masyarakat tertentu yang sangat membutuhkan, jelas Hani saat diskusi online yang digelar Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Lebih lanjut Hani menjelaskan, kelompok sasarannya adalah LSL (laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) dengan kriteria tertentu dan pengidap human immunodeficiency virus (HIV). Selain itu, vaksin Mpox juga diperuntukkan bagi orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien Mpox dalam dua minggu terakhir, serta bagi petugas laboratorium yang memeriksa sampel Mpox dan petugas kesehatan yang menangani pasien Mpox.
Haney meminta kelompok sasaran vaksin Mpox mendapat dua dosis pada tahap pertama. Hal ini untuk memastikan vaksin dapat bekerja secara efektif. Hani menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah memberikan vaksinasi sebanyak 4.450 dosis yang menyasar lebih dari 2.000 sasaran dengan dua dosis.
Sedangkan untuk DKI Jakarta, lanjut Hani, tercatat sebanyak 495 vaksin diberikan kepada kelompok risiko tinggi yang berasal dari wilayah kota administratif Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. “Alhamdulillah dosis pertama sudah 100 persen dari target yang diharapkan. Tapi dosis kedua hanya 430. Ada sekitar 65 orang yang tidak dijadwalkan untuk dosis kedua, kata Haney.
Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk berhati-hati terhadap penyakit ini. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari kontak fisik dengan penderita ruam, menghindari kontak seksual dengan kelompok berisiko, dan menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun.