Kemenkes RI Pantau Strain Flu Burung yang Berpotensi Menular ke Manusia

0 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

designsuperstars.net, Jakarta Kementerian Kesehatan Indonesia sedang memantau strain flu burung yang dapat menginfeksi manusia. Strain yang dipantau adalah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) Level 4 dan LPAI (Low Pathogenic Avian Influenza). Hal itu dilakukan setelah seorang warga Meksiko meninggal akibat infeksi flu burung H5N2 pertama pada manusia.

“Sejalan dengan komitmen global, strain yang dipantau di bidang kesehatan manusia adalah KPLG yaitu H5 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Level 4 dan MPLG atau H7, H9 dan lainnya di Laboratorium Kesehatan Rujukan Nasional,” kata direktur tersebut. Perwakilan Kementerian Kesehatan dan Karantina RI Dr. Achmad Farchanny Dr Adryanto di Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.

CPLG adalah virus avian influenza yang sangat patogen yang menyebabkan penyakit parah dan kematian tinggi pada unggas yang terinfeksi. MPLG adalah virus avian influenza dengan patogenisitas rendah yang tidak menyebabkan penyakit atau hanya menyebabkan penyakit ringan pada ayam atau unggas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, strain virus flu burung yang tergolong HPAI dan LPAI tipe A dapat menyebabkan infeksi ringan hingga berat pada manusia yang terinfeksi.

Di Indonesia, surveilans HPAI strain H5 dilakukan dengan meningkatkan surveilans penyakit mirip influenza (ILI) dan penyakit pernapasan akut berat (SARI) pada unggas yang sakit atau mati mendadak serta faktor risiko paparan langsung terhadap lingkungan yang terkontaminasi.

“Kemudian tingkatkan surveilans penyakit ISPA berat dengan faktor risiko deteksi dini dugaan flu burung,” lanjut Farchanny.

 

Sadar akan penularan flu burung ke manusia, Farchanny meminta para peternak menerapkan peternakan dengan cara yang benar.

“Kami menghimbau para peternak ayam, bebek, sapi atau hewan lainnya untuk mengadopsi peternakan dan kandang yang menjaga kebersihan dan sanitasi yang baik, selalu mendisinfeksi dan mencuci tangan,” kata Farchanny.

Jadi jangan menjual hewan yang sakit dan apabila terjadi kematian ternak secara tiba-tiba dan dalam jumlah besar segera laporkan.

Indonesia juga meningkatkan pengawasan di pintu masuk negara tersebut, terutama bagi wisatawan dari negara yang telah melaporkan kasus flu burung.

“Secara khusus, perlu ditingkatkan pemantauan terhadap pelaku perjalanan asing dan domestik dari negara atau wilayah yang telah melaporkan kasus flu burung, serta orang-orang yang melakukan perjalanan di pelabuhan, bandara, dan jalur pos di pantai barat negara tersebut,” jelas Farchanny.

Kedua, pengawasan dan skrining terhadap orang-orang dari negara-negara yang memiliki gejala flu burung dan penyakit serupa influenza harus ditingkatkan. Selain itu, orang yang bersangkutan berisiko terpapar unggas dan produk unggas. Jadi ambil kapas sesuai petunjuk.

Ketiga, Indonesia akan memperkuat pelaksanaan surveilans ILI di UPT Pos Pemeriksaan Karantina Kesehatan 14 dan mengumpulkan sampel pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sesuai pedoman yang berlaku saat ini.

Keempat, berkoordinasi dengan kesehatan masyarakat, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit lokal untuk meningkatkan kesadaran terhadap flu burung dan pengobatannya pada manusia. Termasuk rujukan sampel ke laboratorium kesehatan masyarakat daerah dan laboratorium rujukan nasional yaitu Pusat Laboratorium Biologi Kesehatan.

Kelima, melakukan investigasi dan penanganan kasus gejala ILI pada pelaku perjalanan sesuai pedoman yang berlaku. Keenam, melakukan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh lintas sektor di wilayah kerja Pusat Karantina Kesehatan.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto