Portable X-Ray: Inovasi Baru Kemenkes Perang Melawan TB

0 0
Read Time:1 Minute, 37 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin memaparkan inovasi terbaru penanggulangan tuberkulosis (TB) di Indonesia dalam rangka Hari Anak Nasional 2024. Sebagai bagian dari kampanye anti-TB, mesin sinar-X portabel diperkenalkan di Gedung Sata, Bandung.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan alat tersebut akan menjadi senjata penting dalam upaya pemerintah menurunkan jumlah kasus TBC di Indonesia.

“Ini diperlukan di tingkat nasional, kami yakin setiap provinsi harus memiliki dua mesin rontgen portabel, namun untuk saat ini kami ingin memprioritaskan provinsi dengan angka TBC tinggi,” ujarnya. Kota Bandung yang memiliki angka kejadian TBC relatif tinggi menjadi salah satu prioritas distribusi obat ini.

Ini adalah portabel Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Maluku. Kami berharap dengan alat ini, daerah-daerah tersebut dapat segera memulai upaya pencarian kasus secara agresif pada bulan Agustus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menekankan pentingnya alat ini untuk mendeteksi tuberkulosis pada anak, mengingat sulitnya mendiagnosis tuberkulosis secara fisik dan kendala pengumpulan dahak. “Khusus pada anak-anak, karena TBC tidak bisa dideteksi secara fisik dan anak tidak bisa dipaksa untuk batuk, maka skrining TBC memerlukan penggunaan alat rontgen, salah satunya mesin rontgen portable,” jelasnya.

 

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pemberantasan tuberkulosis, mengingat negara ini memiliki jumlah kasus tuberkulosis tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya. Artinya setiap jam sekitar 15 orang meninggal karena TBC.

“Itulah sebabnya pemerintah kini gencar memerangi TBC setelah pandemi COVID-19 dengan menerapkan program pengawasan untuk mendeteksinya di mana pun,” tambah Menteri Kesehatan Budi.

Program surveilans ini mampu mengidentifikasi 500.000 kasus pada tahun 2021, jumlah kasus meningkat menjadi 700.000 pada tahun 2022 dan mencapai 800.000 kasus pada tahun 2023. Target tahun ini adalah mengidentifikasi 900.000 kasus TBC sehingga dapat segera diobati dan pulih dalam waktu 4-6 hari. “Penderita TBC tidak akan menular jika diberi obat, sehingga diharapkan angka kejadian TBC akan menurun seiring berjalannya waktu,” pungkas Menteri Kesehatan Budi. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto