designsuperstars.net, Jakarta – Trump Media, perusahaan media sosial calon presiden AS Donald Trump, membukukan kerugian pada kuartal III 2024 setelah ditutup pada Selasa, 4 November 2024 dengan penurunan pendapatan.
Kerugian tersebut terjadi bahkan ketika Trump Media mengalami lonjakan aktivitas bisnis dan Donald Trump berpeluang memenangkan pemilihan presiden AS karena hasil jajak pendapat awal menunjukkan keunggulan Trump di beberapa negara bagian AS.
Berdasarkan CNBC International, Rabu (11/6/2024), induk perusahaan Truth Social mengalami kerugian hingga $19,2 juta (Rs 304,4 miliar) pada kuartal keempat 2024.
Pendapatan Trump Media juga turun 5,6% menjadi $1,01 juta (Rp 16 miliar) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, saham Trump Media naik lebih dari 6% dalam perdagangan after-hours setelah pengajuan tersebut. Sebelumnya hari ini, sahamnya naik 18,6% dan ditutup melemah 1,2%.
Bergantung pada hasil pemilihan presiden AS, saham mungkin akan bergerak setelah penutupan bisnis pada Rabu 6 November 2024.
Ternyata, Trump Media, yang berdagang dengan nama saham DJT, mengalami perdagangan yang berombak akhir-akhir ini. Dalam sepekan terakhir, sahamnya anjlok lebih dari 34%. Namun, stoknya masih naik 93% tahun ini.
Trump Media juga melaporkan pendapatan sekitar $2,6 juta (Rs 41,2 miliar) dan kerugian $363 juta (Rs 5,7 triliun) dalam sembilan bulan pertama tahun 2024.
Namun, perusahaan mengakhiri kuartal ketiga dengan modal dan investasi sebesar $673 juta (Rs10,6 triliun) dan tanpa utang.
“Ini merupakan kuartal yang luar biasa bagi perusahaan,” kata CEO Trump Media Devin Nunes dalam sebuah pernyataan.
“Trump Media terus menjajaki peluang pertumbuhan tambahan,” katanya.
Perdagangan minggu ini didominasi oleh berbagai sentimen global, termasuk pemilu Amerika Serikat (AS). Secara umum, investor berhati-hati karena kebijakan ekonomi Kamala Harris dan Donald Trump yang berlawanan dapat berdampak signifikan terhadap pasar saham.
Analis pasar saham Desmond Wira mencatat Trump diperkirakan akan mengungguli Kamala Harris dalam jajak pendapat terbaru. Jika Trump memenangkan pemilu AS dan mengambil sikap yang lebih kuat terhadap kepentingan dalam negeri, kemungkinan besar USD akan menguat dan rupiah akan melemah.
“Ketika USD menguat, maka rupiah melemah. Meskipun demikian, Trump mungkin akan bereaksi lebih keras terhadap langkah Indonesia untuk bergabung dengan BRICS. Oleh karena itu, menurut saya, pasar saham IHSG akan lebih banyak mendapat sentimen negatif,” ujarnya kepada Desmond di designsuperstars.net, Selasa (11/5/2024).
Jika Kamala Harris memenangkan pemilu AS, maka sentimen negatif akan mereda meski masih ada tren negatifnya.
Perekonomian AS terus memburuk
Di sisi lain, perekonomian daerah cenderung melemah. PDB Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5,00% pada kuartal ketiga tahun 2024, turun dari 5,05% pada kuartal kedua tahun 2024.
“Oleh karena itu, masih ada kemungkinan IHSG melemah. Strategi bagi investor adalah menunggu perkembangan pasar saham selanjutnya,” tambah Desmond.
Sementara itu, Analis Saham PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menilai pasar baik lokal maupun global condong ke arah Kamala Harris.
Harris diperkirakan akan menerapkan pendekatan multi-aspek dalam hubungan internasional, termasuk perjanjian perdagangan yang lebih kooperatif. Hal ini dapat membantu mengurangi konflik global dan memperkuat hubungan perdagangan dengan negara lain.
“Trump kini terkenal dengan pendekatan proteksionisnya, terutama melalui tarif tinggi terhadap produk Tiongkok. Hal ini dapat memicu perang dagang jangka panjang dan pada akhirnya memperlambat perekonomian,” jelas Imam.
Pasar saham Amerika (AS) atau Wall Street menguat tajam pada Selasa 5 November 2024 menjelang hasil pemilihan presiden Amerika (US Presidential Election).
Berdasarkan CNBC, indeks S&P 500 naik 1,23 persen menjadi 5.782,76 pada Rabu (11 Juni 2024). Indeks Nasdaq naik 1,43 persen menjadi 18.439,17. Rata-rata industri Dow Jones menguat 427,28 poin atau 1,02 persen menjadi 42.221,88.
Persaingan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS Kamala Harris akan ketat. Selain pemilihan presiden AS, pertanyaan tentang partai mana yang mendominasi Kongres juga penting, karena kemenangan Partai Republik atau Partai Demokrat yang kuat dapat menyebabkan perubahan drastis dalam pengeluaran atau perubahan besar dalam kebijakan perpajakan.
Hasil pemilu AS tahun 2024 dapat berdampak besar pada akhir tahun, namun investor mungkin perlu bersiap menghadapi volatilitas jangka pendek.
Berdasarkan data CNBC dari tahun 1980an, rata-rata terbesar mencapai puncaknya pada Hari Pemilu dan akhir tahun, namun biasanya turun pada jam perdagangan dan minggu berikutnya.
Ketidakpastian mengenai hasil ini dapat menyebabkan volatilitas lebih lanjut di pasar. Belum ada kejelasan harga saham pada Selasa pekan ini. Sebaliknya, ini tampak seperti reli besar-besaran bagi Wall Street.
“Ada banyak perlindungan terhadap ketidakpastian dan potensi drama yang terjadi di Washington. Kami melihatnya. Dan dengan hari pemilu ini, kami berharap beberapa hal akan melambat,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group.
Kenyataannya adalah siapa pun yang mendapatkan kunci Gedung Putih, jika Anda mau, akan memiliki mobil yang bagus dan perekonomian yang bagus, tambahnya.