Mantap, Keripik Kelapa Indonesia Tembus ke Pasar China

0 0
Read Time:3 Minute, 11 Second

designsuperstars.net, merupakan inisiatif komprehensif yang diluncurkan oleh Ka Angon Foundation bekerja sama dengan Jakarta Local Champion Indonesia (LCI), eksportir UKM Indonesia dan Garuda Indonesia Maju, dengan dukungan Kementerian Perdagangan dan Atase Perdagangan ITPC dari 12 negara. dan Kadei, berhasil mendorong ekspor produk UMKM Indonesia.

LCI telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengekspor kopi ke pasar India dan kelapa ke pasar Tiongkok. Selain itu, LCI secara aktif membantu proses kontrak dengan banyak pembeli dari berbagai negara, memahami bahwa proses ekspor tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Dika Yudistira, Direktur Eksekutif Yayasan Kah Angon, menjelaskan program komprehensif ini sangat efektif dalam menyesuaikan bisnis dan produk dengan kebutuhan pasar.

“Kami telah menyelenggarakan webinar dengan atase perdagangan/ITPC yang berperan sebagai sumber informasi pasar untuk memastikan pelaku UMKM memahami prospek dan aturan pasar. Selain itu, kami mengembangkan produk bekerja sama dengan Perwadag untuk memastikan produk memenuhi kebutuhan pasar. ada negara yang berbeda.” Hal itu diungkapkan Dicka pada Jumat (18/10/2024).

Rangkaian program juga mencakup pelatihan klaster untuk menyiapkan produk yang siap dipasarkan, dilanjutkan dengan sesi pembeli untuk membantu proses negosiasi dan kontrak.

Salah satu highlightnya adalah keikutsertaan pada Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, dimana LCI berhasil menarik perhatian banyak pembeli dan perwakilan penjualan dari berbagai negara.

Dhika Yudhishthira menambahkan, penting untuk terus mendorong agenda integrasi pasar ini melalui kementerian, BUMN, dan swasta, mengingat pemerintah kita selama ini memberikan banyak perhatian terhadap UMKM, namun saya sering menjumpai banyak UMKM yang kurang berkualitas. . , izin, peluang, dll, tapi tidak menyadari potensinya, jadi sayang sekali.

“Jika ke depan seluruh pemangku kepentingan mendorong program UMKM terintegrasi pasar, maka akan cepat berkontribusi terhadap perkembangan UMKM di Indonesia,” tutupnya.

Dengan keberhasilan tersebut, LCI berharap dapat terus meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM Indonesia di pasar global.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia sebesar US$22,08 miliar pada September 2024. Angka ini meningkat setiap tahunnya sejak September 2023.

Saat itu, nilai ekspor Indonesia mencapai US$19,34 miliar. Artinya pada September 2024 terjadi kenaikan sebesar 6,44 persen.

“Secara year-on-year, nilai ekspor pada September 2024 meningkat sebesar 6,44 persen,” kata Plt Kepala BPS Amalia Edininggar Widyasanti dalam jumpa pers, Selasa (15/10/2024).

Menurut dia, ada beberapa produk yang berkontribusi terhadap peningkatan nilai ekspor. Khususnya pertumbuhan ekspor barang-barang yang tidak terkait dengan minyak dan gas.

Termasuk bahan bakar mineral dengan kode HS 27. Logam mulia dan perhiasan atau batu mulia dengan kode HS 71. Selain itu, kakao dan hasil olahannya memiliki kode HS 18.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan ekspor sektor nonmigas, khususnya bahan bakar mineral HS 27, logam mulia dan perhiasan atau batu mulia HS 71, serta kakao HS 18 dan produk-produknya, kata Amalia.

Diketahui, nilai ekspor justru menurun mulai Agustus 2024. Penurunannya sekitar 5,80 persen.

 

Badan Pusat Statistik (CSTA) melaporkan angka ekspor sepanjang September 2024 mencapai US$22,08 miliar. Angka tersebut nampaknya lebih rendah dibandingkan pendapatan ekspor pada Agustus 2024 bulan sebelumnya.

Plt Kepala BPS Amalia Edininggar Widyasanti mengatakan volume ekspor turun 5,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Nilai ekspor pada September 2024 mencapai US$22,08 miliar atau turun 5,80 persen dibandingkan Agustus 2024, kata Amalia dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Secara nilai, ekspor migas mengalami penurunan sebesar US$1,17 miliar atau 2,81 persen. Demikian pula ekspor minyak dan gas turun 5,96 persen menjadi $20,91 miliar.

Menurut Amalia, penurunan ekspor pada September 2024 disebabkan oleh penurunan ekspor nonmigas. Terutama untuk 3 produk.

“Penurunan nilai ekspor secara bulanan pada bulan September terutama disebabkan oleh penurunan ekspor sektor nonmigas khususnya barang lemak hewani dan nabati (TG 15), bijih logam, terak dan abu. (TG 26), mesin dan peralatan listrik. dan bagiannya atau HS 85,” ujarnya.

“Penurunan ekspor migas terutama disebabkan oleh penurunan beban ekspor gas dengan kontribusi sebesar minus 0,27 persen,” tambah Amalia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto