Studi Kantar: Belanja Rumah Tangga Masyarakat Tumbuh 9 persen di Kuartal I 2024

0 0
Read Time:3 Minute, 26 Second

designsuperstars.net, Jakarta Menurut Divisi Kantar Indonesia Worldpanel, sebuah perusahaan riset konsumen dan analisis data, pengeluaran rumah tangga Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 meningkat sebesar 9% year-on-year. Angka ini hampir dua kali lipat pertumbuhan PDB. Rata-rata total belanja meningkat menjadi Rp6,1 juta pada kuartal I-2023 dari Rp5,6 juta.

Volume pembelian terus mempengaruhi pertumbuhan harga, dan setelah inflasi tahun lalu, masyarakat menjadi lebih percaya diri dalam melakukan pembelian.

“Kebiasaan belanja baru ini mempengaruhi pilihan konsumen terhadap merek yang akan dibeli. Situasi ini memberikan tantangan bagi para pelaku FMCG untuk terus dipilih oleh konsumen.” Media di Jakarta Jumat (28/6/2024).

Kantar Indonesia baru-baru ini merilis laporan terbarunya, Brand Footprint Indonesia 2024. Brand Footprint merupakan survei tahunan yang dilakukan Kantar yang bertujuan untuk mengukur merek yang paling disukai konsumen.

Laporan ini mencakup lebih dari 550 merek di lima segmen FMCG: Makanan, Minuman, Produk Susu, Perawatan Rumah, dan Perawatan Pribadi.

Brand Footprint Indonesia mencakup 97 persen rumah tangga dari total 70 juta penduduk Indonesia, besar dan kecil, perkotaan dan pedesaan.

Beberapa fakta menarik dari survei Brand Footprint tahun ini antara lain: Produk FMCG terus menjadi tujuan belanja utama masyarakat Indonesia dari semua latar belakang ekonomi dan demografi. Hal ini menjadi peluang bagi para pelaku industri FMCG untuk menjadi prioritas masyarakat saat berbelanja.

Kemudian, kesamaan sepuluh merek teratas riset Brand Footprint menunjukkan bahwa merek-merek tersebut dibeli oleh setidaknya 60 persen penduduk Indonesia atau 42 juta rumah tangga.

Kesamaan lainnya adalah 60% orang membeli 14 kali atau lebih dalam setahun untuk 10 merek teratas.

Korina Fajriyani, Senior Marketing Manager Divisi Worldpanel Kantar Indonesia, mengatakan Kantar menggunakan metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek dapat menjangkau konsumen dalam survei Brand Footprint tahunannya.

“CRP merupakan matriks yang mengintegrasikan tingkat penetrasi yaitu jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek dengan frekuensi pembelian konsumen. Di sisi lain, nilai CRP memberikan pemahaman tentang hubungan antara merek dan konsumen. merek dari mana konsumennya.

 

 

 

 

FMCG dan pangan segar merupakan kebutuhan terbesar tiga masyarakat – kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.

Namun, kebutuhan tiap masyarakat berbeda-beda, kelas atas memprioritaskan mobil kelas menengah dan membeli barang-barang yang lebih tahan lama, sedangkan kelas bawah lebih mengutamakan pakaian. Pasalnya, THR diberikan karena efek Ramadhan.

“Kuartal I 2024 erat kaitannya dengan hari raya, jadi kita puasa Maret-April, jadi banyak yang ikut perhitungan kami,” kata Korina. 

Berdasarkan hasil riset Kantar Indonesia, produk Indomie terus menduduki posisi teratas sebagai merek FMCG terpopuler di Indonesia. 

Dua hingga delapan peringkat berikutnya ditempati oleh merek yang sama seperti tahun lalu: SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood dan Nabati.

Produk Daia menduduki peringkat 10 besar tahun ini dengan lebih dari 800 juta peringkat CRP, yang berarti 800 juta konsumen akan memilih Daia pada tahun 2023. 

Menariknya, 7 dari 10 teratas adalah merek makanan. Satu-satunya minuman yang masuk dalam 10 besar adalah kopi, dengan 65% rumah tangga di Indonesia mengonsumsi kopi setidaknya 20 kali dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga Indonesia lebih menyukai kopi dibandingkan produk minuman lain seperti teh dan sirup.

Selain itu, ada pendatang baru yang masuk dalam peringkat Top 100 (Rising Star Brands). Merek tersebut adalah Le Minerale yang diluncurkan tahun lalu di 26 lokasi, dan Le Minerale berhasil menembus 100 besar daftar Brand Footprint tahun ini.

Berbagai macam strategi pengemasan dan kenyamanan Le Minerale memungkinkan Le Minerale memenuhi kebutuhan dan preferensi banyak konsumen, memastikan bahwa setiap orang selalu dapat menikmati manfaatnya.

Lalu Milku. Milku yang pertama kali muncul pada tahun 2020 sebagai produk susu kemasan berhasil menduduki puncak daftar 100 merek teratas tahun ini. Keistimewaan utama Milku adalah berbahan dasar susu Belgia, ukuran kemasannya sesuai dengan kebutuhan konsumen (200ml), dan harga yang ditawarkan sesuai dengan kantong konsumen.

Berkat strategi Milku, lebih dari 40 persen keluarga Indonesia memilih Milku sebagai susu formula bayi mereka.

“Studi Brand Footprint ini memberikan wawasan mengenai industri FMCG, yang secara umum terus menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi terhadap kenaikan harga. Beberapa merek telah mampu menumbuhkan dan memperluas basis pelanggan mereka dengan merespons kebutuhan dan preferensi konsumen secara cepat, sehingga menunjukkan pertumbuhan merek. Cepat untuk mengubah perilaku konsumen dapat dicapai pada waktunya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto