designsuperstars.net, Jakarta – Ketika kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) terus meningkat di berbagai negara, para pakar kesehatan tetap mengingatkan semua orang akan pentingnya pengobatan yang tepat terhadap lesi kulit akibat virus ini. Dokter menyarankan siapa pun yang diduga terinfeksi MPX dan memiliki gejala untuk tidak menekan atau menggosok lesi pada kulit.
Lesi kulit yang muncul akibat infeksi Mpox seringkali berbentuk ruam berair. Baik luka segar maupun kering berpotensi menyebar. Menggosok atau memencet luka dapat menyebabkan cairan keluar dari luka dan menyebar ke area kulit lain atau ke orang lain sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Prasitiyadi Mawardi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perduski) menghimbau kepada siapa pun yang diduga tertular herpes dan memiliki gejala untuk tidak memencet atau menyentuh lesi di kulit, dan membiarkan lukanya saja. Pasalnya, luka tersebut, baik basah maupun kering, berisiko menularkan virus.
“Pasien tidak boleh berbagi barang pribadi seperti handuk dan pakaian. Jika ada benjolan atau bintil yang terluka atau rusak sebaiknya segera diobati,” ujarnya, Senin (19/8/2024).
Ia mengatakan, varian Mpox Clade I baik 1a maupun 1b belum pernah ditemukan di Indonesia. Varian yang ditemukan di Indonesia sejak tahun 2022 adalah tipe clade II. “Sesuai gambaran, angka kematian pada clade I lebih tinggi dibandingkan pada clade II, kemudian jenis ini sering disebabkan oleh kedekatan, tidak hanya sekedar berhubungan seks,” ujarnya.