designsuperstars.net, YOGYAKARTA — Wakil Presiden Halal Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Nonig Danar Dono mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung memasak atau menyimpan daging hewan kurban. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
“Jangan sampai bakteri tumbuh di daging, jadi cepat masak atau simpan,” kata Noig, Kamis (9/5/2024).
Jika daging kurban dibiarkan dalam waktu lama maka bakteri akan hidup dan berkembang biak di dalam daging tersebut, ujarnya. “Saat daging kurban disimpan, jika kotor sebaiknya dijaga kualitasnya dengan segera mencucinya dengan air bersih dan memasaknya dengan cepat,” ujarnya.
Menurutnya, jika daging masih bersih tidak perlu dicuci dan bisa cepat disimpan.
Selain itu, Tannog menyarankan agar dalam mengawetkan daging kurban sebaiknya dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik bening seberat 1 kilogram (kg).
“Dagingnya jangan langsung dimasukkan ke dalam lemari es. Biarkan dulu di lemari es selama 12-24 jam,” kata dosen Fakultas Peternakan UGM itu.
Dijelaskan juga oleh Small tentang metode thawing, yaitu proses atau upaya mengembalikan kelembutan daging beku. Untuk melakukan proses pencairan, masyarakat diminta tidak memasak daging beku yang baru keluar dari freezer.
Biarkan daging utuh di dalam plastik. Taruh daging di bawah air keran (suhu ruangan), ujarnya.
Jika daging sudah empuk kembali, lanjutkan merebus, buka kantong plastik. Lalu cuci daging dan bilas beberapa kali hingga benar-benar bersih.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih hewan kurban. Selain memilih hewan kurban yang sehat, masyarakat juga diimbau untuk tidak membeli hewan kurban yang disimpan di tempat pembuangan sampah.
“Hati-hati dalam menggunakan limbah logam berat,” kata Nanog.