designsuperstars.net, Jakarta menghasilkan kata “Jerome Curse” untuk membuat dampak yang signifikan pada keadaan psikologis influencer Jerome Polin. Pada suatu kesempatan, ia mencurahkan lulusan ini di Universitas hatinya.
Kutukan Jerome mulai sibuk dibahas ketika ia bergabung dengan kemenangan tim nasional di bawah 23 untuk Korea Selatan. Pada saat itu, dia tidak melihat pertarungan secara keseluruhan.
“Ketika saya berada di Korea, saya pada jam 4 pagi, jadi saya tidak bisa menontonnya.
“Lalu saya lakukan pada ceritanya, saya sangat senang melihat pengulangan dan hal -hal penting, karena saya tidak melihat hak -hak alamiah. Beberapa mengatakan saya bom, karena saya melihat tayangan ulang dan yang penting hanya hal -hal. “Dia melanjutkan.
Di babak berikutnya melawan Uzbekistan, Jerome Polin diundang ke temannya untuk melihat bersama. Pada saat ini dia takut mati. Jerome khawatir Indonesia akan hilang.
“Tahukah kamu? Aku langsung menatapnya. Jadi aku tidak akan mendorong,” jelasnya.
Dan kekhawatirannya terjadi, Indonesia benar -benar kalah melawan Uzbekistan. Karena teori “Jerome Curse” yang diciptakan oleh warga sipil, ia takut disalahkan atas kegagalan Indonesia.
“Setelah itu, saya sangat kewalahan oleh Uzbek, wow setelah pertarungan, melarikan diri. Saya lari segera.
Dan tentu saja, di media sosial mereka bekerja untuk menyalahkan Jerome sampai namanya dimasukkan ke dalam pilar topik yang menarik.
“Dan itu benar, setelah wasit Twitter yang sama di atas, bertujuan untuk dua Jerome. Saya tidak membaca,” tutup.