Jakarta – Dalam beberapa bulan terakhir, sekolah memiliki ancaman atau pelecehan dan Pentine. Kasus yang telah disebabkan oleh kematian orang yang terkena dampak adalah. Karena itu, upaya nyata diperlukan untuk berhenti mengancam kasus di lembaga pendidikan.
Penelitian menunjukkan bahwa risiko gangguan emosional, frustrasi, kecemasan dan risiko perilaku sulap diri di antara para korban. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPII) akan meningkatkan jumlah kekhawatiran pada bulan Februari 2021, mengutip informasi yang dikumpulkan oleh KPII. Sebanyak 5 diskusi telah dicatat dari kasus kekerasan fisik.
Momen Ramadhan sedang berlangsung, Satwara Berbagi Komunitas Guru (KGSB) BK Teachers House (RGBK) dan Forum Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (ISYF) telah menghentikan gerakan ancaman. Tindakan sosial berhenti mengancam untuk menyebarkan nilai -nilai perdamaian di antara para siswa.
Gerakan ini terjadi di sekolah Bogor Ashokol Thousand (Bosh) Borus dengan tema “Anti -lyzleton Bahas Bike” akhir pekan lalu. Acara ini dipilih sebagai agen bullying stop #BallassBike untuk 50 siswa sekolah menengah dan sekolah menengah profesional.
Dalam hal ini, pendiri KGSB Ruth Andrea menyoroti kasus -kasus ancaman yang meningkat, yang bersangkutan. Indonesia saat ini dalam keadaan darurat dalam hal kekerasan dan pelecehan di departemen pendidikan.
Darurat ini telah menjadi perhatian utama KGSB untuk memimpin ancaman dan mengelola program manajemen dengan berpartisipasi dalam peran aktif penduduk sekolah. Masalah ini telah menjadi masalah besar setelah KGSB didirikan oleh psikolog KGSB dan praktisi hukum 2 tahun yang lalu dengan pembentukan nasihat dan pendidikan untuk orang tua dan siswa.
“Kami percaya bahwa ini adalah langkah pertama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan gratis di sekolah -sekolah di seluruh Indonesia dengan berpartisipasi aktif dalam praktik, pelatihan, dan rencana tindakan selanjutnya.” Ruth menjelaskan.
Sementara itu, pendiri BK Teachers House (RGB) Anna Susanti mengatakan, “Gerakan #ioobalasbike telah diperkenalkan kepada siswa melalui kegiatan pendidikan aktif, yang memainkan peran aktif dalam dampak lingkaran dan pelecehan.
“Kami telah menginstruksikan bahwa peserta dapat memverifikasi langkah -langkah yang telah mereka ambil untuk memecahkan disiplin pelecehan di lingkungan sekolah.”