Polisi Dipecat Massal Demi Berantas Korupsi, Kisah Sukses Georgia

0 0
Read Time:1 Minute, 59 Second

designsuperstars.net, Jakarta Georgia, sebuah negara dengan sebagian kecil dari Uni Soviet yang berlokasi di Eropa Timur, telah menghadapi tantangan besar dalam upaya memberantas korupsi, terutama di polisi.

Di bawah kepemimpinan Presiden Mikheil Saakashvili, yang terpilih, bagaimanapun, pada Januari 2004, negara itu mampu melakukan reformasi besar untuk mengatasi masalah ini.

Setelah memilih, Saakashvili segera meluncurkan renovasi di berbagai sektor, terutama di lingkungan bisnis dan polisi. Salah satu langkah pertama adalah menghapus semua bentuk harga ilegal yang membuat ekonomi negara itu sulit. Kebijakan ini telah diakui oleh Bank Dunia karena dapat secara signifikan mengurangi korupsi. Revolusi Polisi

Salah satu kebijakan paling drastis dan terkenal untuk upaya memberantas korupsi adalah reformasi lembaga polisi.

“Polisi tidak mengikuti tanggung jawab utama mereka untuk menjaga keamanan publik, tetapi menjadi kaya dengan mendorong warga,” kata Mikheil Saakashvili dalam tulisannya yang dikutip dalam kebijakan luar negeri, Minggu (23/02/2025).

Dia mengatakan survei pada tahun 2003 menunjukkan bahwa hanya 2,3 % orang Georgia memiliki pandangan positif tentang polisi. 

Saakashvili awalnya berusaha menaikkan upah polisi sebesar 20 kali untuk mengurangi suap dan korupsi. Namun, langkah ini tidak sepenuhnya berhasil.

Menanggapi kegagalan, Saakashvili mengambil tindakan yang lebih tegas dengan menolak 30.000 polisi lalu lintas yang diduga masih terlibat dalam praktik korupsi.

“Keputusan ini mengejutkan banyak bagian, tetapi efektif. Setelah itu, pemerintah Georgia merekrut petugas polisi baru dengan gaji yang layak dan mengatur nilai -nilai untuk integritas sebagai persyaratan utama,” jelasnya.

 

Reformasi ini memberikan perubahan besar dalam masyarakat Georgia. Di masa lalu, warga cenderung enggan menangani polisi karena citra mereka yang korup. Namun, setelah renovasi, kepercayaan publik meningkat.

Penduduk mulai bergantung pada polisi, bahkan untuk masalah harian, seperti kehilangan barang atau hewan peliharaan. Petugas polisi baru juga melayani masyarakat secara lebih profesional dan ramah.

“Ketika kami merekrut personel polisi, kami memilih kualitas dan bukan jumlahnya. Jumlah karyawan di Kementerian Dalam Negeri telah menurun dari sekitar 56.000 menjadi 33.000,” tulisnya.

“Kejahatan kekerasan turun 66 % setelah renovasi. Pembajakan mobil dan pencurian yang sebelumnya meluas menghilang hampir sepenuhnya. Kejahatan umum turun lebih dari 50 %, menjadikan Georgia salah satu negara teraman di dunia,” pungkasnya.

 

Keberhasilan Georgia dalam pemberantasan korupsi menunjukkan bahwa tindakan penting terhadap unit korup, disertai dengan perekrutan staf baru dengan integritas dan memberikan gaji yang layak, dapat menciptakan perubahan yang signifikan.

Reformasi yang dilakukan di era Saakashvili adalah contoh bagaimana suatu negara dapat bangkit dari krisis korupsi dan membangun sistem yang lebih bersih dan lebih transparan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D jepang slot