Jakarta – Kabar baik untuk produsen dan calon pembeli mobil hybrid di Indonesia. Pemerintah menawarkan insentif pajak 3% untuk kendaraan hibrida pada barang-barang mewah yang didukung pemerintah (PPNBM DTP).
Menteri Industri Aguswang Kartassmitita mengimbau para pembuat mobil hibrida untuk segera merekam model kendaraan untuk menikmati insentif ini.
“Untuk hibrida ini, pastikan bahwa produsen kendaraan hybrid di Indonesia segera mendaftar untuk mendaftarkan merek segera. Jadi, Anda dapat menikmati insentif stimulus yang disiapkan oleh pemerintah pada 1 Januari.”
Untuk memenuhi persyaratan untuk merangsang DTP PPNBM, mesin hybrid harus memenuhi kondisi berikut: Isi silinder: hingga 4.000 CMC (menurut Menteri Industri No. 6 Peraturan 3621) akan mengurangi emisi karbon.
– Konsumsi Bahan Bakar:
Versi bensin: minimum 15,5 km/liter.
Versi Diesel: minimum 17,5 km/liter.
Tarif Kendaraan Hibrida Berdasarkan Menteri Keuangan dan Peraturan PPNBM 141/PMK.010/2021, kendaraan hibrida terkena tarif PPNBM sebesar 15-20%. Dengan stimulan 3%, konsumen harus membayar tingkat PPNBM 12-17%.
Dia menekankan bahwa dukungan pemerintah untuk kendaraan ekologis untuk lingkungan lingkungan, sebagai Menteri Keuangan, adalah komitmen pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan ekologis. “Kendaraan listrik kami terus melakukan apa yang telah dilakukan sejauh ini, ditambah dengan 3% kendaraan hibrida, yaitu PPNBM DTP,” katanya.
Efek stimulan PPNBM 3% pada kendaraan hibrida PPNBM diharapkan:
– Peningkatan penjualan kendaraan hibrida: Harga kendaraan hibrida yang lebih mudah diakses akan mendorong minat orang pada kendaraan yang lebih hijau.
– Mengurangi emisi karbon: Penggunaan kendaraan hibrida dapat membantu mengurangi emisi karbon dan polusi udara.
– Mendorong investasi dalam industri otomotif: Insentif ini dapat menarik investasi dari pembuat mobil untuk mengembangkan dan memproduksi kendaraan hibrida di Indonesia.
Memberikan insentif PPNBM 3% untuk kendaraan hibrida adalah langkah positif dari pemerintah untuk mendukung pengembangan industri otomotif dan mencapai emisi bersih 2060-nol.