designsuperstars.net, JAKARTA — Masyarakat diimbau menyikapi gejala darah dengan melakukan pemeriksaan atau tes. Nagibe Salama, dokter spesialis kesehatan masyarakat, mengatakan pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali, guna mencegah risiko kematian dan segera mendapatkan pengobatan.
“Cegah penyakit tersebut melalui diagnosis dan pengobatan dini. Pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan enam bulan sekali,” kata Ngabela di Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Ngabela menguraikan beberapa gejala umum kelainan darah. Ngabela mengatakan, “Defisiensi darah merah diwujudkan dengan gejala 6L yaitu lemas, letih, gelisah, lesu, lesu, lesu. Kini gejala kekurangan darah putih adalah mudah sakit dan tertular penyakit menular seperti batuk, pilek, dan diare.”
Nah, gejala kekurangan trombosit adalah mudah memar, kulit membiru meski tanpa motif atau penyebab yang tidak diketahui. Seperti memar, luka, pendarahan spontan, sering mimisan, dan lain-lain, ujarnya.
Dalam kasus ini, masyarakat disarankan untuk segera melakukan tes darah lengkap. “Bisa dilakukan secara gratis di puskesmas terdekat yang memiliki BPJS Kesehatan, atau secara mandiri, biaya tesnya sangat murah.”
Ngabela mengatakan, dalam program diagnosa dini yang dicanangkan pemerintah, program skrining bagi mereka yang sudah menikah dan calon pengantin akan dilakukan tes darah pada kedua ibu hamil dan juga tes pada ibu hamil. “Anak yang memiliki riwayat kanker genitourinari, terutama kanker darah atau autoimun, sebaiknya melakukan pemeriksaan darah rutin setiap 6-12 bulan untuk mengetahui hematologinya secara lengkap,” ujarnya.