designsuperstars.net, Jakarta – Sekelompok remaja putri yang dikenal dengan SPG Dealer Honda di Bogor menjadi viral di media sosial setelah menertawakan seorang ibu yang melihat poster film.
Dalam video pendek tersebut, terlihat seorang ibu berada di ruang tunggu bioskop sedang melihat poster film Kingdom of the Planet of the Apes (2024). Mereka tidak menyadari bahwa ada sekelompok wanita yang diam-diam merekam dan menertawakan mereka dari belakang.
Video viral tersebut diunggah akun TikTok @lovinbrunette dan disertai laporan perundungan. “Tersangka sebenarnya Planet of the Apes,” tulis akun yang sudah tidak bisa ditemukan lagi di TikTok.
Seperti yang kalian ketahui, Planet of the Apes merupakan sebuah tempat fiksi yang dihuni oleh berbagai macam hewan yang dapat berbicara dan bertarung.
Tak sampai di situ, pemilik akun TikTok melengkapi unggahannya dengan lagu viral “From Another Planet” yang dinyanyikan penyanyi Sal Priadi.
Netizen yang melihat unggahan tersebut berang dan menyebut tindakan SPG tidak pantas. Pembuat konten lain juga sibuk memberikan jawaban dan mengutarakan pendapat serupa.
“Sakit hati aku melihat poster film The Noorulz dan menertawakan ibu-ibu. Bayangkan kalau itu ibumu,” TikToker Adi Syahreza memposting wajah sedih dalam unggahannya pada 17 Mei 2024.
Viral penindasan terhadap ibu-ibu di bioskop sebenarnya mempunyai dampak jangka panjang terhadap perempuan pemilik video tersebut.
Kabarnya, masalah tersebut juga sampai ke perusahaan tempatnya bekerja. Tidak puas dengan tindakan karyawan tersebut, perusahaan memutuskan untuk memberhentikannya.
Hal itu terungkap dalam unggahan Instagram story @hondamitrasehatibogor yang diunggah ulang oleh akun Twitter @kegblgnnunfaedh.
Isi surat pemberhentian tersebut adalah sebagai berikut:
Berita
Salam hati, selamat siang. Seiring maraknya pemberitaan terkait Honda Mitra Sehati Jaya Bogor, seluruh manajemen Honda Mitra Sehati Bogor menyayangkan kejadian tersebut.
Kami tegaskan, kejadian ini, meskipun terjadi di luar jam kerja, tidak sejalan dengan visi dan misi perusahaan dan tidak dapat kami toleransi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dengan ini kami sampaikan bahwa kami telah melakukan tindakan tegas terhadap karyawan tersebut dan setelah melalui proses Con Co dan pertimbangan semua pihak, maka yang bersangkutan sudah tidak aktif lagi bekerja di Honda Mitra Sehati Bogor.
Untuk urusan di kemudian hari yang berkaitan dengan mantan karyawan kami, hal tersebut berada di luar kendali dan tanggung jawab kami. Demikian pernyataan resmi kami, semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kami, sehingga kami selalu mengingatkan pentingnya menjaga sikap seluruh karyawan di bawah naungan Honda Mitra Sehati Pokor.
Kabar tersebut pun menuai komentar dari warganet. Ada yang setuju dan ada pula yang tidak setuju dengan pemecatan ini.
“Coba pikirkan, kamu merugikan pekerjaanmu karena menertawakan orang dan mungkin sudah meminta maaf. Dan ibu yang dimaksud mungkin tidak melakukan kesalahan apa pun. Seharusnya kamu tidak dipecat. Dari pekerjaanmu IMO (menurutku), kamu boleh mengakuinya, mungkin juga tidak,” kata pengguna X.
Bahkan tak sedikit warganet yang menilai keputusan tersebut kurang tepat dan berlebihan.
Netizen lainnya menanggapi, “Tidak ada manajer di mana pun di dunia ini yang menginginkan karyawan seperti ini.”
“Menurutku itu tidak berlebihan, dan pelaku intimidasi seharusnya memiliki efek jera yang berbeda dengan sanksi sosial. Siapa pun yang bersikeras mengatakan terlalu banyak dan meminta maaf, sepertinya Anda adalah tipe pengganggu seperti itu.”
Netizen lainnya menulis, “Pemecatan itu bagus! Pelajaran. Tidak semuanya berjalan salah dalam keluarga, seseorang harus dihukum. Di Barat sudah biasa memecat orang seperti ini. Perusahaan membayar humas yang mahal untuk reputasi perusahaan yang baik. Sebaliknya, mereka’ terpanggang di sampah ini,” tulis warganet lain.