designsuperstars.net, JAKARTA – Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (LK-MUI) mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi daging secara berlebihan. Termasuk daging kurban yang hanya diperoleh pada Idul Adha 1445 Hijriah.
“Terlalu banyak mengonsumsi daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti sembelit dan peningkatan risiko kanker usus besar,” kata Wakil Ketua LK-MUI Bayu Wahyudi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/6/2024). .
Baio menjelaskan, daging hewan kurban baik dari sapi, unta, kambing, dan domba atau yang sering disebut daging merah memiliki kandungan lemak jenuh dan garam yang tinggi. Olahan daging merah, lanjutnya, dapat meningkatkan kadar kolesterol dan penumpukan cairan dalam tubuh sehingga dapat memicu penumpukan plak yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Menurutnya, jika dikonsumsi berlebihan, daging merah yang mengandung senyawa mioglobin dapat merusak lapisan usus dan meningkatkan kemungkinan risiko kanker usus besar. Selain itu, memasak daging merah dengan suhu tinggi juga dapat menghasilkan senyawa penyebab kanker lainnya, ujarnya.
Baio mengatakan, terlalu banyak mengonsumsi daging merah akan menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Kegemukan dan obesitas, kata dia, bisa meningkatkan risiko penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, kanker, jantung dan lain-lain. Selain itu, daging merah mengandung purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat, terutama jika dikonsumsi oleh orang lanjut usia.
“Apa pun yang berlebihan itu tidak baik, jadi ketika mendapat daging kurban, sebaiknya jangan memakannya berlebihan dan konsumsilah secukupnya saja,” kata Baio.