designsuperstars.net, JAKARTA — Angka dugaan pelecehan seksual terhadap anak di Indonesia masih sangat tinggi. Antara 1 Januari hingga November 2023, terdapat 13.212 pengaduan pelecehan seksual terhadap anak berusia nol hingga 17 tahun, menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA).
Terkait hal tersebut, anggota Pasukan Perlindungan Anak, Direktur Pusat Persatuan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Prof. Dr. Meita Dhamayanti mengungkapkan, salah satu penyebab tingginya kasus pelecehan seksual terhadap anak adalah kurangnya pendidikan seks dari orang tua. Meita menilai hingga saat ini masih banyak orang tua yang menganggap pendidikan seks sebagai sesuatu yang belum bisa dipahami.
“Pada umumnya anak-anak yang menjadi korban kejahatan seks melakukannya karena belum mendapat pendidikan tentang seks. Bahkan orang tuanya menganggap pendidikan seks itu menjijikkan. Hal ini masih terjadi di kota-kota besar, dimana orang tua anak sekolah dasar merasa diabaikan. Ajari Anak Perempuan Tentang Seks “Padahal pendidikan seks itu sangat penting,” kata Meita, Kamis (20/6/2024) di media online.
Meita mengatakan, sebaiknya orang tua mendidik anaknya tentang seks sedini mungkin, secara alami, dengan cara yang tepat dan sesuai usia. Misalnya saja pada anak usia 2 tahun, pendidikan seks dianjurkan dengan mengenalkan bentuk tubuh.
Orang tua dapat memahami bahwa mulut, dada, dinding, dan alat kelamin adalah area privat. Oleh karena itu, area ini tidak boleh disentuh, kecuali oleh orang tua, anggota keluarga dekat, dan dokter pendamping orang tua.
“Dianjurkan dimulai pada anak usia 2 tahun. Misalnya saat anak sedang dimandikan, orang tua bisa mengenalkan bentuk atau bagian tubuh anak. tubuh yang bisa disentuh orang lain dan tidak bisa,” kata Meita.
Penting juga untuk mengajarkan sentuhan negatif yang harus diperhatikan (sentuhan negatif) dan sentuhan positif yang dapat diterima anak (sentuhan positif). Sentuhan yang buruk meliputi sentuhan pada empat bagian tubuh, dan sentuhan yang baik meliputi kepala, tangan, dan kaki.
Pendidikan seks pada anak usia dini juga dapat dilakukan dengan bantuan video edukasi, buku cerita, dan lain-lain. Namun, dalam hal ini, orang tua sebaiknya memilih video dan buku yang aman serta mengikuti rekomendasi ahli kesehatan.
“Sekarang sudah banyak aplikasi yang menawarkan pendidikan seks. Namun kemampuan digital orang tua juga harus baik. Jadi masyarakat tahu aplikasi mana yang aman dan mana yang tidak. “IDAI punya Primaku, aplikasi ini aman karena berasal dari IDAI,” kata Meita.