BOGOR – Desa Benteng yang BRILIAN berhasil merevitalisasi perekonomian warga dengan potensi lokal yang dimilikinya. Hal ini tentu saja berkat komitmen perangkat desa dan warga setempat untuk lebih progresif dan mandiri.
Aparat Desa Bentang terpacu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar memiliki nilai jual lebih mulai tahun 2015. Mereka membangun desa wisata dengan melibatkan masyarakat setempat.
Kepala Satuan Desa Wisata Bentang Wahyu Syarif mengatakan, merintisnya perlu perjuangan dan konsistensi. Pasalnya, pihaknya perlu membangun landasan awal untuk menjadi kota wisata.
“Kami sedang mendata potensi desa yang akan ditonjolkan. Kami juga melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (MEME) setempat,” kata Wahiu Syarif ditemui SindNews belum lama ini.
Desa Wisata Bentang mempunyai kampung tanaman hias, kampung Bentang Cina, kampung hidroponik, kampung penunggu, dan kampung singkong. Selain itu juga terdapat kampung singkong, ramah lingkungan, batik, dan kedelai.
Di desa yang terletak di Ciampa, Kabupaten Bogor ini banyak terdapat destinasi wisata yang mampu memberikan pengalaman baru kepada pengunjungnya. Sebab di sana wisatawan bisa merasakan sensasi tabung sungai di pelabuhan, mengunjungi berbagai desa yang memungkinkan, bahkan mengunjungi jembatan gantung Benteng Cisadane. Untuk kunjungan ke desa wisata 250 ribu hingga 300 ribu euro. Bedanya pada kelengkapan paket, ujarnya.
Semakin berkembang setelah bergabung dengan BRILian Village
Pada tahun 2021, Desa Wisata Bantang mulai menjadi bagian dari Desa BRILian. Tujuannya agar desa berkembang dan maju sehingga taraf hidup masyarakat desa meningkat. “Tahun 2021 kami akan bergabung dengan desa BRILiana. Kami akan mendapat pembinaan dan pendampingan dari BRI dalam hal pengelolaan desa,” ujarnya.
Wahyu mengatakan, desanya baru menerima sertifikat dan hibah desa BRILian pada tahun 2022. Pencapaian tersebut setelah melalui proses seleksi yang ketat karena dari 500 desa yang mengikuti tahapan seleksi untuk menerima dana hibah dari BRI, hanya ada lima desa. “Uang hibah tersebut kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pedesaan dan UMKM,” ujarnya.