6 Potret Tedak Siten Azura Anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Dihadiri Keluarga Besar

0 0
Read Time:2 Minute, 2 Second

designsuperstars.net, Jakarta Pasangan Aurel Hermasnyah dan Atta Halilintar menggelar acara Tedak Siten untuk putri kedua mereka, Azura Humaira Nur Atta. Acara tersebut berlangsung pada Minggu, 7 Juli 2024. Adik Ameen yang menginjak usia 8 bulan itu merayakan acara tersebut dengan suasana penuh budaya.

Acara ini semakin meriah dengan kehadiran seluruh keluarga besar. Mulai dari keluarga Anang-Ashanty, Kris Dayanti, hingga Jenderal Halilintar, semuanya hadir dengan busana kebaya dan batik, serta rambut diikat sanggul.

Tedak Siten merupakan tradisi Jawa yang dilakukan saat seorang anak menginjakkan kakinya ke tanah pada usia 7-8 bulan. Azura melakukan seluruh prosesi ini dengan tenang. Aurel dan Atta memutuskan menggelar Tedak Siten sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi Jawa sebagai simbol doa dan harapan baik untuk putri mereka.

Azura ditempatkan di kandang yang berisi ayam, melambangkan pertumbuhannya menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Bayi itu memilih mikrofon dan uangnya, dua kali lebih banyak dari yang diambil bayi lucu itu.

Prosesi Eyang Sungkem, Azura terlihat tenang saat membawakan Eyang Sungkem, sehingga menimbulkan banyak haru dari semua yang hadir.

Momen sungkem ini merupakan simbol penghormatan dan memohon keberkahan kepada orang tua dan leluhur, harapan baik dan doa agar sang anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sukses di kemudian hari.

Prosesi pembasuhan kaki putri kedua Aurel dan Atta itu dilakukan dengan khidmat. Aurel yang mengikuti ritual tersebut membasuh kaki putri keduanya dengan air bunga dibantu Atta yang menggendongnya.

Momen ini penuh makna simbolis, kesucian dan mengajarkan nilai-nilai kesucian.

Bayi berusia 8 bulan ini pertama kali menginjakkan kaki di tanah. Azura terlihat tenang saat melewati setiap stage.

Ditemani orang tuanya, ia dengan hati-hati meletakkan kakinya di permukaan yang telah disiapkan.

Mengenakan pakaian adat Jawa, Azura digiring berjalan di atas tujuh cincin jenang (bubur) warna-warni yang melambangkan berbagai tahapan kehidupan.

Setiap langkah Azura di atas bubur itu disusul dengan doa dari orang-orang yang hadir agar ia selalu diberkahi dan dilindungi.

Di acara Tedak Siten, di momen yang sangat menonjolkan kehadiran Aliyah, Aliyah tampil anggun dengan mengenakan kebaya putih yang simpel dan terlihat anggun.

Kehadiran Aliyah dalam proses Tedak Siten membawa kebahagiaan dan keakraban dalam menciptakan suasana hangat dan bersahabat.

Potret terakhir memperlihatkan foto Mamah Dedeh dan Tariq. Senyum bahagia terpancar di wajah mereka, menandakan suksesnya acara Tedak Siten yang penuh dengan harapan baik.

Foto ini mengabadikan momen berharga yang akan dikenang seumur hidup. Kehadiran Mamah Dedeh memberikan kesan dan makna yang mendalam terhadap proses adat tersebut.

(Penulis: designsuperstars.net/Azka Rizqon Irawan)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto