JAKARTA – Pemerintah baru-baru ini membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) sektor properti hingga 100% hingga akhir tahun 2024. hingga akhir tahun 2024.
Senior Vice President Marketing Rumah123, Bharat Buxani mengatakan, kebijakan PPN bisa berdampak positif bagi industri properti. Menurut dia, jika dilihat dari pendekatan historis ketika kebijakan PPN-DTP diterapkan pada periode 2021-2022, Kelompok 99 mencatat pertumbuhan signifikan pada pertanyaan proyek-proyek perumahan besar.
Pada saat itu, pemerintah juga menurunkan rasio Loan to Value (LTV) dari 0% untuk memudahkan pembiayaan KPR.
“Memasuki bulan November 2023, ketika kebijakan PPN-DTP diberlakukan kembali, maka permintaan terhadap perumahan prima akan tumbuh sebesar 10,6% per tahun. Dan pada bulan Juli 2024, tercatat permintaan tahunan akan meningkat sebesar 25,9%.
Bharat menambahkan, Rumah123 mendukung segala macam insentif baru yang dapat digunakan atau diterima langsung oleh masyarakat sebagai end user ketika membeli properti baru dan dapat menghidupkan kembali minat terhadap industri properti, seperti perpanjangan PPN-DTP yang baru-baru ini dilakukan.
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam merevitalisasi sektor properti, khususnya kawasan residensial, efektif meningkatkan minat masyarakat, khususnya generasi baru. Hal ini terlihat dari peningkatan historis permintaan rumah baru ketika insentif PPN-DTP diterapkan.
Selain insentif PPN-DTP dan LTV 100%, tentunya insentif baru harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat saat ini, terutama dari sisi daya beli. Misalnya, suku bunga yang terus naik dibandingkan tahun 2020-2022 mungkin berdampak pada biaya cicilan bulanan bagi konsumen yang menggunakan metode KPR.
“Insentif dan kebijakan baru terkait peningkatan pembiayaan atau kemudahan bagi masyarakat yang ingin membeli rumah pasti akan berdampak besar bagi masyarakat dan industri properti secara umum,” jelasnya.
Hal untuk membeli Properti