Jakarta, designsuperstars.net – Fibrilasi atrium (AF) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan detak jantung tidak teratur. Fibrilasi atrium disebabkan oleh gangguan ritme listrik di bilik atas jantung.
Orang yang berusia antara 60 dan 80 tahun umumnya mengalami fibrilasi atrium. Mari kita lanjutkan artikel selengkapnya di bawah ini.
Sayangnya, Angka kejadian fibrilasi atrium di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka kejadian di luar negeri.
Puncak kejadian AF terjadi rata-rata antara usia 60 dan 80 tahun. Bayangkan jika pasien AF menunjukkan angka kejadian tertinggi pada usia 40-65 tahun, artinya manusia berada pada puncak produktivitasnya. Beban sosial hidup sebagai kepala keluarga sangat besar,” kata ahli jantung di RS Salome. Dr. Dr. Yoga Uniadi, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC mengatakan pada pembukaan Rumah Sakit Siap Stroke pada Kamis (15) di RS Salome TB Samatupang.
Yoga mengemukakan bahwa ada beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap AF.
Berdasarkan data AF global, penyebab AF adalah bertambahnya usia atau penyakit; Semakin tua usia Anda, semakin tinggi risiko AF, dan semakin tinggi pula risiko stroke.
“Di Amerika Serikat, 0,2 hingga 2% orang berusia 60-an mengalami AF. Pada saat yang sama, hingga 40 persen orang berusia di atas 80 tahun mengalami AF. Seiring dengan perkembangan penyakit, risiko stroke juga meningkat,” katanya. .
Tak hanya itu, Yoga mengungkap fakta mengejutkan lainnya seputar AF. Kebanyakan kasus AF sendiri tidak menunjukkan gejala apapun.
“46 persen AF tidak memiliki gejala khas dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan dokter atau tes EKG. Sedangkan 60 persen pasien AF tanpa gejala mengalami stroke,” jelasnya.
Yoga juga memberikan tips untuk mencegah stroke AF di usia tua. Cara lainnya adalah dengan menari atau merasakan denyut nadi Anda.
Masyarakat diminta menghitung denyut nadinya. Denyut nadi normal adalah 60-100 denyut per menit, itu normal.
“Hitung sampai 15 detik atau 10 detik. 10 detik dikali 6 berarti denyut per menit. Misalnya 20 dikali 6, 120 artinya lebih cepat. Misalnya 10 dikali 6 sama dengan 60. Jadi 10 detik dikali 6, atau 15 detik dikali 6.” Terlalu lambat itu berbahaya.
Jika Anda benar-benar kesulitan merasakannya, baru-baru ini orang dapat beralih ke jam tangan pintar dengan sistem penghitungan AF.
“Selain itu, hipertensi dan diabetes juga harus dikontrol dengan baik. Menjaga pola hidup sehat itu penting, olah raga itu baik, tapi perlu terukur,” ujarnya. menjelaskan. Hingga tahun 2017, 7 tahun setelah stroke, aktor dan komedian Matt Soler masih menjalani perawatan. Dalam pertemuan tersebut, putra Matt Solar, Haider (alias Popon) mengungkap kondisi terkini ayahnya. designsuperstars.net.co.id 17 September 2024