designsuperstars.net, JAKARTA – Hannah Neeleman, pembuat akun media sosial Ballerina Farm, menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia. Dengan konten yang menampilkan kehidupan sehari-hari di sebuah peternakan, Hannah seolah mengajak para pengikutnya untuk merasakan bagaimana rasanya tinggal di pedesaan.
Namun, meski populer, Hannah sempat menimbulkan kontroversi di kalangan netizen. Gaya hidupnya yang dianggap terlalu tradisional dan idealis oleh sebagian orang, memicu perdebatan sengit di media sosial.
Influencer Mormon berusia 34 tahun ini adalah mantan balerina yang berlatih di Juilliard School of Music yang bergengsi di New York. Dia sekarang tinggal di pertanian seluas 328 hektar di Utah bersama suaminya selama 35 tahun, Daniel; dan kedelapan anaknya yaitu Henry (12 tahun), Charles (10 tahun), George (9 tahun), Frances (7 tahun), Lois (5 tahun), Martha (3 tahun), Mabel ( 2 tahun) dan Flora. .(6 tahun).
Hubungan Hannah dan Daniel memicu kontroversi setelah perselingkuhan mereka terungkap dalam wawancara dengan The Times. Berikut beberapa perkataan Hannah Neeleman yang memicu kontroversi:
1. Dia melepaskan mimpinya menjadi balerina dan menikah
Hannah bertemu Daniel, yang juga seorang Mormon, di pertandingan bola basket. Sejak saat itu Daniel langsung tertarik dan mulai menghubungi Hannah.
Ayah Daniel adalah miliarder pendiri beberapa maskapai penerbangan komersial, termasuk JetBlue, dan ketika Daniel mengetahui Hannah berada dalam penerbangan lima jam bersamanya, dia berusaha keras untuk duduk di sebelahnya di pesawat. Perjuangannya bahkan mungkin bisa meluluhkan Hannah.
Hannah yang masih kuliah di Juilliard meminta Daniel meluangkan waktu untuk menikah karena ingin menyelesaikan studinya. Namun menurut laporan jurnalis The Sunday Times Megan Agnew, Daniel telah membujuk Hannah untuk segera menikah. Hannah pun memenuhi keinginan Daniel dengan meninggalkan Juilliard dan melepaskan mimpinya menjadi balerina. Tiga bulan setelah pernikahan, Hannah hamil anak pertamanya.
Hannah dijuluki “Tradewife”, istilah yang digunakan untuk menggambarkan seorang wanita yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Sebelum bertemu suaminya, Hannah juga bercita-cita menjadi balerina profesional, namun segera berhenti menari setelah pindah dari New York ke Utah.
Selain itu, Meghan menulis dalam artikel tersebut bahwa dia merasa sulit untuk berbicara dengan Hannah tanpa campur tangan anggota keluarga selama wawancara. Dia menulis, “Saya tidak bisa mendapatkan tanggapan dari Neeleman tanpa dikoreksi, disela, atau dijawab oleh suami atau anak-anaknya.”
2. Jangan menggunakan kontrasepsi atau anestesi epidural.
Kontroversi berikutnya muncul atas kegagalan Hannah dan Daniel dalam menggunakan alat kontrasepsi untuk menjaga jarak kelahiran mereka. Dari wawancara terungkap bahwa pasangan tersebut menyerahkan kehamilannya atas izin Tuhan sehingga enggan menggunakan alat kontrasepsi.
Apalagi, selain Martha, Hannah Neeleman juga tidak mengonsumsi obat pereda nyeri saat melahirkan. Berbicara kepada The Times, Hannah mengatakan dia akhirnya menjalani epidural karena persalinannya terlambat dua minggu dan berat bayinya 4,5 kg.
Seorang jurnalis The Times melaporkan bahwa Hannah berbicara tentang mendapatkan epidural ketika suaminya tidak ada di kamar. Ia pun menyebut momen melahirkan melalui anestesi epidural itu luar biasa.
3. Daniel diyakini mendukung patriarki.
Dalam video yang diunggah di laman TikTok milik Hannah pada 7 Juli, Daniel dinilai melanggengkan patriarki. Dalam video tersebut, Daniel memberikan celemek baru kepada Hannah alih-alih menghadiahkan tiket liburannya ke Yunani sesuai permintaannya.
Video tersebut juga memperlihatkan Daniel membuat istrinya berterima kasih atas hadiah tersebut dan berkata, “Sama-sama,” sementara ibu delapan anak itu berkata, “Terima kasih, sayang.”
4. Penjelasan Hannah Neeleman
Hannah rupanya tidak menyetujui artikel tersebut, yang mengatakan suaminya “melecehkan” dirinya, dan membantah terlibat dalam video Instagram. “Beberapa minggu yang lalu seorang jurnalis datang ke rumah kami untuk mengetahui lebih banyak tentang keluarga dan bisnis kami. “Kami pikir wawancaranya berjalan sangat baik, begitu pula puluhan wawancara yang kami lakukan akhir-akhir ini,” kata Hannah dalam postingannya di Hello Magazine, Jumat (2/8/2024).
Hannah mengaku terkejut dengan hasil wawancara tertulis tersebut. Menurutnya, kabar tersebut jauh dari kebenaran.
“Kami terkejut melihat artikel di media cetak yang menyerang keluarga kami dan pernikahan saya, menggambarkan saya sebagai orang yang tertindas dan menggambarkan suami saya sebagai penjahat. Itu sangat jauh dari kebenaran,” kata Hannah.