IEU-CEPA Sudah 9 Tahun Belum Selesai, Mendag: Mudah-Mudahan September

Republik ini menghasilkan sekitar 90 persen.

“Sekitar 90 persen dan masih tersisa sedikit,” kata Zulkifli Hassan, Rabu (4/9/2024) usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks DPR RI, Jakarta.

Ia mengatakan, perundingan perjanjian dagang tersebut akan berakhir pada September tahun ini.

“Mudah-mudahan bulan September IEU-CEPA selesai,” ujarnya.

Sebagai informasi, Indonesia sedang menyelesaikan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA). Perjanjian IEU-CEPA diharapkan dapat menyelesaikan berbagai hambatan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.

Kesepakatan dengan Uni Eropa tidak akan mudah. Perundingan IEU-CEPA telah berlangsung selama 9 tahun. Banyak manfaat yang bisa diperoleh, selama perjanjian dagang dengan Uni Eropa berlaku, barang-barang yang diekspor dari Indonesia ke negara-negara Uni Eropa bebas bea masuk.

Uni Eropa merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia karena pasarnya sangat besar dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, baik Indonesia maupun Uni Eropa berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan tersebut dalam waktu dekat.

Perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa tidak hanya membahas pembebasan pajak/bea masuk, tetapi juga isu-isu lain seperti Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan Mekanisme Penyesuaian Batas Karbon (CBAM). . IEU-CEPA dapat menjadi landasan hubungan perdagangan antara Indonesia dan UE.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan mengatakan diplomasi perjanjian dagang harus diselesaikan sebelum Presiden baru terpilih Prabowo Subianto mengambil alih pemerintahan pada Oktober 2024.

Saat ini neraca perdagangan Indonesia sudah surplus selama 51 bulan berturut-turut, kata Zulkifli. Hal ini harus terus diperkuat dengan menyelesaikan hambatan perdagangan melalui perjanjian diplomatik.