designsuperstars.net, Jakarta – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris siap mendapatkan dukungan finansial dari donor besar. Hal ini setelah Presiden Amerika Joe Biden mundur dari pemilihan presiden Amerika (Pilpres).
Para donatur tersebut dibantu oleh partai yang membantu Kamala Harris pada pemilu sebelumnya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Demikian dikutip dari CNBC, Senin (22/7/2024).
Beberapa saat setelah Joe Biden mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan pemilihan presiden dan memilih Kamala Harris, sejumlah partai yang membantu mengumpulkan dana selama pemilihan pendahuluan Partai Demokrat tahun 2020 dan kampanye Senat tahun 2016 yang gagal segera dilumpuhkan dengan menghubungi para donor kaya, menurut sumber. . mereka
Sejumlah pemodal terbaik partai memilih untuk menyimpan uang tersebut karena mereka yakin Joe Biden tidak seharusnya memimpin partai tersebut setelah kinerjanya yang buruk dalam debat tanggal 27 Juni melawan mantan Presiden Amerika Donald Trump.
Di antara penggalang dana terkemuka partai yang sekarang berencana membantu Kamala Harris adalah eksekutif lama Wall Street, Marc Lasry. Lasry membantu mengumpulkan dana untuk Harris ketika dia mencalonkan diri melawan Biden di pemilihan pendahuluan Partai Demokrat tahun 2020. Dia kemudian mengumpulkan dana kampanye untuk Joe Biden ketika dia mengalahkan Trump dalam siklus pemilu tersebut.
Menurut sumber, pemodal ventura Reid Hoffman berencana memberikan lebih banyak uang untuk mendukung pencalonan Kamala Harris daripada yang dia lakukan untuk mendukung Biden.
Hoffman menyumbangkan sekitar 10 juta dolar atau sekitar Rp 162,16 miliar (dengan asumsi nilai tukar dolar AS sekitar 16.217) untuk mendukung komite politik Joe Biden dalam pemilu ini, menurut catatan Komisi Pemilihan Umum Federal tentang dukungan terhadap media sosial online Harris. Juru bicara Hoffman menolak berkomentar.
Sebelum Biden pensiun, sekutu Harris merencanakan penggalangan dana di lingkungan mewah Hamptons di New York pada awal Agustus. Menurut sumber, beberapa donatur membatalkan undangan email karena frustrasi terhadap Joe Biden.
Kini, harapannya adalah acara Hamptons bulan depan kemungkinan akan terjual habis karena banyak donor yang akan datang membantu Harris, menurut sumber.
Alexander Soros, putra donor Partai Demokrat George Soros, mengatakan setelah Joe Biden mundur dari bursa calon presiden AS, sudah waktunya semua orang bersatu mendukung Kamala Harris dan mengalahkan Donald Trump.
Namun, dukungan donor besar terhadap Harris tidak bersifat universal di seluruh Partai Demokrat. Hal ini menunjukkan bahwa Harris masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan agar mereka memihaknya.
Presiden Choice Hotels sekaligus donor tertinggi Biden Stewart Bainum mengatakan tidak akan membantu Kamala Harris karena merasa akan ada pertarungan di konvensi berikutnya dengan kandidat lainnya. Konvensi Nasional Partai Demokrat akan diadakan di Chicago pada Agustus 2024.
Penggalangan dana veteran lainnya, Joe Biden, mengatakan harus ada pemilihan pendahuluan mini dalam beberapa minggu mendatang sebelum konvensi untuk Kamala Harris dan siapa pun yang ingin bersaing untuk mendapatkan nominasi.
Namun bagi Harris, kehadiran sejumlah donatur yang segera berpartisipasi menjadi pertanda ia mampu menggalang dana kampanye lebih dari USD 95 juta atau sekitar Rp 1,54 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah adalah sekitar 16.217 dolar). ) yang akan dia kendalikan setelah Joe Biden mundur dari pencalonan.
Tim sukses mengajukan nama baru untuk kampanyenya, yaitu Harris for President, ke FEC. Harris memposting di halaman media sosialnya tautan ke donasi dan operasi politik yang sedang berlangsung.
Menurut Manajer Investigasi OpenSecrets Anna Massoglia, Harris mungkin memiliki akses langsung ke dana kampanye Biden, yang berjumlah sekitar 96 juta USD.
“Konsensus umum di antara banyak orang yang saya ajak bicara adalah bahwa dia dapat menggunakan uang tersebut,” kata Massoglia.
Sebelumnya, indeks berjangka S&P 500 menguat tipis pada malam Minggu 21 Juli 2024 waktu setempat. Hal ini terjadi setelah indeks saham acuan mengalami kinerja mingguan terburuk sejak April lalu karena investor beralih dari saham-saham teknologi berkapitalisasi besar ke saham-saham berkapitalisasi kecil.
Berdasarkan CNBC, Senin (22/7/2024), indeks berjangka S&P 500 menguat 0,2 persen. Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing bertambah 0,1 persen dan 0,4 persen.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati kondisi politik Amerika Serikat (AS) pasca Presiden AS Joe Biden mundur dari pemilihan presiden (Pilpres) pada Minggu 21 Juli 2024 waktu setempat dan mendukung Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. sebagai Demokrat. calon presiden.
Dari buruknya kinerja debat Joe Biden pada Juni lalu, banyak analis melihat peluang besar mantan Presiden Amerika Donald Trump akan menang pada November 2024.
CEO Infrastructure Capital Advisors, Jay Hatfield, mengatakan bahwa reaksi pasar saham terhadap mundurnya Joe Biden dari pemilihan presiden sebagian besar sudah diduga karena seruan agar dia mundur semakin kuat.
Fakta bahwa Biden mendukung Kamala Harris mengurangi ketidakpastian. Mungkin ada sedikit penurunan perdagangan Trump pada hari Senin karena Wakil Presiden Harris dianggap memiliki peluang menang yang sedikit lebih baik, katanya kepada Hatfield.
Keuntungan perusahaan dan kebijakan bank sentral juga akan menjadi perhatian utama. Pelaku pasar memperkirakan kemungkinan hampir 93% bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September. Dengan pemikiran ini, investor menjual saham-saham teknologi tinggi yang menjadi pemenang reli pasar, dan memilih saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, yaitu saham-saham berkapitalisasi kecil dan industri yang akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga.
Selama perdagangan minggu sebelumnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun hampir 2% dan 3,7%, menandai kerugian mingguan terbesar sejak April. Di sisi lain, indeks Dow naik 0,7%, sedangkan indeks saham kecil Russell 2000 naik 1,7%.
Dalam hal kinerja laba perusahaan, investor akan melihat hasil kuartalan Verizon pada Senin pagi. Diperkirakan tidak ada pembaruan ekonomi besar hingga akhir minggu ini.