designsuperstars.net, JAKARTA – CEO dan salah satu pendiri Kata.Ai, Irzan Raditja, meyakini kecerdasan buatan (AI) memberikan peluang bagi setiap orang untuk berkreasi. Ia memberikan jawaban atas pertanyaan “Apa yang diharapkan generasi baru dari pengembangan AI dari awal hingga akhir tahun ini?”
“Kalau saya lihat di sini, AI juga memberikan peluang bagi semua orang untuk bekerja. Misalnya kita bisa mempelajarinya, kita bisa mengeksplorasi software apa saja, tool apa saja yang menggunakan AI, dan itu akan mempunyai manfaat yang sangat luas. “Kita mau sampaikan, mau jadi konten kreator, asal bisa visual, tahu alat apa saja yang memudahkan pekerjaan kita, itu akan sangat membantu,” kata Irzan usai acara Ramadhan Live Podcast bertajuk “Youth Dystopia”. : Masa depan dengan atau tanpa AI” di Jakarta, pekan lalu.
Irzan juga bercerita tentang tren AI untuk generasi muda tahun ini. Dia mungkin memperhatikan setahun yang lalu bahwa AI sedang tren menuju pembuatan teks seperti ChatGPT.
“Tetapi tahun ini, kita dapat melihat bahwa AI dapat menciptakan hal-hal yang berbeda. Anda dapat membuat video, Anda dapat membuat suara, namun ada lebih banyak alat di sini untuk membantu Anda mendapatkan teman, saya mengerti,” ujarnya.
Selain itu, Irzāns meyakini tahun ini AI akan paling banyak dipengaruhi oleh generasi muda di industri kreatif.
“Saya kira industri kreatif itu besar sekali kan? Jadi kalau anak-anak muda lain di sini bisa menggunakan AI tools, seperti membuat konten, seperti membuat hal-hal lain, itu mudah sekali,” kata Irzan.
YouthLab Indonesia mengadakan Ramadan Live pada Kamis (28/03/2024) bertajuk “Youth Dystopia: Masa Depan dengan atau tanpa A.I” di Black Pond Tavern Senayan, Jakarta. Axel Hadiningrat, CEO YouthLab Indonesia, mengatakan tema yang diangkat YouthLab akan menjawab berbagai pertanyaan, kekhawatiran, dan aspek terkait kehidupan dengan kecerdasan buatan.
“Saat kita hidup di era serba cepat yang semakin terhubung dan dikendalikan oleh kecerdasan buatan, generasi muda Indonesia kini dihadapkan pada persoalan yang kompleks dan saling bertentangan antara memanfaatkan kemajuan teknologi atau menjaga keseimbangan mental dan emosional, apakah itu akan menjadi kehidupan dystopian bagi mereka.? ” kata Axel.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, YouthLab menghadirkan Podcast yang menghadirkan AI dan aktivis spiritual yaitu Irzan Raditya, CEO dan Co-Founder Kata.Ai, serta Gupta Sitorus, Praktisi Komunikasi dan Teknologi. Acara ini juga menampilkan tiga panelis baru yang mewakili generasi sekolah, perguruan tinggi, dan dunia kerja. Mereka akan membicarakan pengalaman mereka dengan AI dan menjelaskan apa yang sebenarnya mereka inginkan.
Hasil perbincangan dengan narasumber dan panel akan disusun menjadi sebuah wahyu yang autentik dan menarik, terutama bagi audiens yang berasal dari berbagai latar belakang merek, riset, dan agensi, yang dikembangkan dengan cermat oleh para peneliti YouthLab Indonesia.
YouthLab Indonesia merupakan aktivis riset pertama di Indonesia yang terus meneliti isu-isu remaja sejak tahun 2009 dengan menggunakan pendekatan etnografi dan survei komprehensif. Kedepannya YouthLab akan selalu menyajikan isu-isu remaja yang baru dan relevan melalui podcast, whitepaper, dan majalah yang dapat diakses melalui website resmi youthlab.id.