Siswa SDN Pondokcina 1 Direlokasi, Wali Murid Keluhkan Kurang Ruang Kelas

0 0
Read Time:2 Minute, 57 Second

Depok – Pada hari pertama perkuliahan semester II tahun pelajaran 2023/2024, siswa SDN Pondokcina 1 akan menginap di gedung baru yang berlokasi di Jang Pinang, Desa Pondokcina, Kecamatan Baiji, Depok.

Dulu, banyak mahasiswa yang menolak pindah ke tempat lain karena bangunan lama masih bagus dan memiliki nilai sejarah. Namun Pemerintah Kota Depok memutuskan mulai tanggal 8 Januari 2024 kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Pondokcina 1 dipindahkan ke gedung baru.

Meski di dalam ada gedung baru, masih banyak orang tua yang menentang. Salah satunya Mama Lala yang mengaku anaknya masih ingin bersekolah di gedung lama.

Setuju atau tidak, tetap hangat karena banyak kenangan di rumah tua itu, ujarnya, Senin (8/1/2024).

Menurut dia, bangunan lama lebih luas dibandingkan bangunan baru, meski diakuinya tampilan bangunannya kurang bagus dibandingkan bangunan baru. Namun pada gedung lama, luas lantainya diperbesar untuk menampung seluruh siswa SDN Pondokcina 1.

“Lebih baik menampung siswa lebih dari 400 orang. Kalau melihat gedung sebenarnya, di sini (gedung baru) jauh lebih bagus, tapi kami tetap mendorong untuk kembali ke sana (rumah lama),” ujarnya.

Dari sudut pandang orang tua siswa, hanya ada 14 ruang kelas di gedung baru. Faktanya, dibutuhkan sekitar 19 kelas. Jadi masih lemah selama 5 minggu.

“Untuk 400 siswa, jika per kelas ada 24 siswa, maka 19 kelas tersebut harusnya 5 kelas pendek sehingga pertukaran Bondokina 1 ini akan selesai pada pagi hari, untuk Pondokcina 5 dari 1 kelas -5 akan dilakukan pada sore hari, dan untuk Pondokcina 5 dari 1 kelas -5 akan dilakukan pada sore hari, dan Kelas 6 hanya akan dipindahkan pada pagi hari.”

Guru kelas meminta siswa kelas 2 belajar hanya 3 jam. Padahal, di gedung lama, siswa kelas dua belajar 4,5 jam sehari.

“Jam belajar biasanya dibatasi karena adanya pembagian kelas, ada yang datang pada malam hari. Kita berharap tidak ada perubahan belajar, semua datang pagi dan jam belajar dikurangi,” pintanya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Muhammad Idris mengatakan, sesuai keputusan Wali Kota (SK) seluruh siswa SDN Pondokcina 1 sudah dipindahkan ke rumah baru.

“Pocin 1 sesuai petunjuk keputusan wali kota sebelumnya dan dengan kajian kita akan pindahkan semuanya dulu, supaya di sana terlihat lebih bagus. Tempatnya juga baru, infrastrukturnya bagus, baru,” ujarnya.

Soal asal muasal bangunan lama tersebut, hingga saat ini kelompok tersebut mengaku belum mengetahui akan digunakan untuk apa situs tersebut. Menurut Idris, yang terpenting saat ini para siswa bisa belajar dengan baik di gedung baru.

“Selanjutnya kita akan evaluasi barang milik Pemkot di Pocin 1. Kita belum tahu (digunakan untuk apa), yang penting siswa kita mau pindah semua ke sekolah atau sekolah baru. Tuhan yang membuatnya, dan itu akan menjadi lebih baik,” katanya.

Terkait keluhan minimnya ruang kelas, Idris mengatakan hal itu sudah menjadi pertimbangan. Seluruh siswa SDN Pondokcina 1 masuk pada pagi hari, sedangkan siswa SDN Pondokcina 5 masuk pada sore hari. Saat ini, pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2024/2025 akan dialihkan ke sekolah lain agar tidak mengurangi kuota pendaftaran siswa di Depok.

“Nah, kalau sore mau Pocin 5, dan pagi hari Pocin 1 semua maunya, yasudahlah, bagusnya semua yang ada di Pocin 1 pagi, dan itu akan bertahan lama, yang kirim nanti adalah Pocin 5. Dan pengenalan kelompok belajar (rombel) “Belum lengkap karena kita ubah, kelompoknya kita tambah untuk SDN 1 Kemirimuka, dipindahkan kita ke sana, jadi jumlah siswanya tidak berkurang. dari depok,” tutupnya tentang siswa berkebutuhan khusus di depok yang menjadi korban perundungan R (15), siswa SMPN 8 depok yang dituduh menjadi korban perundungan, sudah lama merasakan kesedihan. Hingga akhirnya, kesedihan R mencapai puncaknya pada Selasa 1 Oktober. designsuperstars.net.co.id 5 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto