designsuperstars.net, Jakarta – Morgan Stanley Capital International (MSCI Inc) telah mengembalikan hasil review konstituen terbaru yang masuk dalam sejumlah indeks global yang mengalami perubahan per 31 Mei 2024.
Restrukturisasi tersebut juga mencakup saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Merujuk situs MSCI, Rabu (15/5/2024) emiten Indonesia yang masuk dalam indeks MSCI Global Standard adalah PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Sedangkan saham-saham yang dikecualikan dari indeks MSCI Global Standard adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Selain itu, MSCI juga memasukkan lima saham emiten Indonesia dalam MSCI Global Small Cap Index, antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Ultrajaya Milk Industry Trading and Co Tbk (ULTJ).
Selain itu, MSCI menerbitkan saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk (BIPI), PT Bank KB Bukopin Tbk (BPKP), Bank Pembangunan Daerah, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
Indeks Ekuitas MSCI ini merupakan indeks yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital International untuk mengukur kinerja pasar pada sektor tertentu yang ditentukan sesuai dengan standar perhitungan MSCI.
Pada penutupan perdagangan Selasa 14 Mei 2024, harga saham TPIA naik 4,66 persen menjadi Rp 8.425 per saham. Volume transaksi harian saham tersebut sebesar Rp 431,61 miliar. Total volume perdagangan sebanyak 51,14 juta lembar saham dan total frekuensi perdagangan sebanyak 20.243 kali.
Sedangkan saham SMGR turun 3,65 persen menjadi Rp 4.220 per saham. Volume transaksi harian saham SMGR mencapai Rp 151,63 miliar. Total frekuensi perdagangan sebanyak 10.845 kali dengan volume perdagangan 35,69 juta lembar saham.
Harga saham TOWR stagnan di Rp 780 per saham. Nilai transaksi saham TOWR mencapai Rp 40,83 miliar. Total volume perdagangan sebanyak 52,57 juta lembar saham dengan total frekuensi perdagangan sebanyak 5.572 kali.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada perdagangan saham Selasa (14-05-2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah tekanan pada sebagian besar sektor saham dan aksi jual saham oleh investor asing.
IHSG turun tipis 0,22 persen menjadi 7.083,76, menurut data RTI. Indeks LQ45 turun 0,33 persen menjadi 892,58. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi merah.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7.136,64 dan terendah 7.071,50. Sebanyak 267 saham melemah sehingga menekan IHSG. Namun sebanyak 273 saham menguat dan 236 saham bertahan.
Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.096.354 kali dengan volume perdagangan 18,3 miliar lembar saham. Nilai transaksinya sebesar 13,4 triliun. Investor asing melepas saham senilai Rp 770,84 miliar. Pada tahun 2024, investor asing akan menerbitkan saham senilai Rp 1,30 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 16.099.
Sebagian besar sektor ekuitas berada di bawah tekanan, kecuali sektor non-siklus yang menguat 0,73 persen, sektor kesehatan yang menguat 0,51 persen, dan sektor real estat yang menguat 0,71 persen.
Sementara sektor energi melemah 0,97 persen, sektor dasar melemah 0,43 persen, dan sektor industri melemah 1,41 persen mencatat koreksi terbesar.
Sedangkan sektor cyclical turun 0,26 persen, sektor keuangan turun 0,08 persen, dan sektor teknologi turun 1,14 persen. Selain itu, modal infrastruktur melemah 0,17 persen, dan modal transportasi melemah 0,50 persen.
Saham BRPT turun 2,04 persen menjadi Rp 960 per saham pada perdagangan Selasa pekan ini. Saham BRPT naik lima poin menjadi Rp 985. Harga saham BRPT berada pada 1.005 rupiah dan terendah 960 rupiah per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 8.738 kali dengan volume perdagangan 686.584 lembar saham. Kesepakatan itu bernilai 67 miliar rupiah.
Saham CUAN turun 2% menjadi Rp 7.350 per saham. Saham CUAN menguat 25 poin ke Rp 7.525 per saham. Harga saham CUAN berada pada posisi tertinggi Rp 7.650 dan terendah Rp 7.250 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 7313 kali dengan volume perdagangan 89364 lembar saham. Nilai transaksinya sebesar 65,9 miliar rupiah.
Sebelumnya, mengutip Antara, kelompok riset PT Pilarmas Investindo Sekurita dalam risetnya mencatat pasar regional Asia secara umum terjebak dalam zona pelemahan yang tampaknya dipengaruhi oleh kondisi konflik di Timur Tengah yang kembali gencar dilakukan militer Israel. mengelilingi Jalur Gaza Palestina baik dari utara maupun selatan.
Hal ini menyebabkan semakin intensnya serangan militer Israel, yang berisiko menimbulkan gelombang panas di kawasan Timur Tengah. Selain itu, pandangan lainnya adalah pelaku pasar cenderung mewaspadai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) karena dapat mempengaruhi waktu penurunan suku bunga acuan AS.
Di dalam negeri, tren penjualan menunjukkan masih kuat, sebagaimana tercermin pada Indeks Penjualan Aktual (IPR) bulan Maret 2024 yang mencapai 235,4, atau meningkat sebesar 9,3 persen year-on-year (yyyy), dari 6,4 persen (yyyy) pada tahun 2024. bulan sebelumnya. .
Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan perdagangan dan hal ini juga didukung oleh percepatan pembelian pada bulan puasa Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri.