Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan Seseorang

0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

designsuperstars.net, Batavia Tinggi badan ideal menjadi dambaan banyak orang, baik pria maupun wanita, di berbagai negara. Pasalnya, banyak manfaat yang bisa didapat jika seseorang berada pada tinggi badan yang tepat, termasuk manfaat kesehatan. Tinggi badan seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. 

Diambil dari sanitate.com (22/03/2024) Ada beberapa penyebab yang bisa mempengaruhi tinggi badan seseorang.

Para peneliti memperkirakan sekitar 80% tinggi badan seseorang ditentukan oleh genetika. Penelitian telah mengidentifikasi lebih dari 700 varian gen umum yang dapat memengaruhi tinggi badan. Akibatnya, anak yang orang tuanya bertubuh pendek kemungkinan besar juga akan bertubuh pendek. Namun perkiraan tinggi badan berdasarkan faktor genetik tidak sepenuhnya akurat. Hal ini dikarenakan masih banyaknya variasi genetik lain serta pengaruh lingkungan yang juga mempengaruhi tinggi badan.

Tubuh membutuhkan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral dan vitamin untuk pertumbuhan yang lebih baik. Malnutrisi pada anak dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Secara khusus, asupan protein yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan tinggi badan anak yang optimal. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi karbohidrat secara teratur, seperti yang terdapat dalam susu, berkembang lebih baik.

Kondisi kesehatan tertentu dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dan struktur tulang manusia, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan. Contoh kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi tinggi badan antara lain:

1. Penyakit radang usus

2. Artritis kronis

3. Penyakit ginjal kronis

4. Fibrosis kistik

Hal utama yang mempengaruhi tinggi badan seseorang adalah susunan genetiknya. Namun, banyak faktor lain yang dapat memengaruhi perkembangan tinggi badan, termasuk nutrisi, hormon, tingkat aktivitas, dan kondisi medis.

 

Dari sini dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang menentukan tinggi badan bisa jadi adalah faktor genetik atau DNA, namun tidak hanya karena masih banyak hal lain yang berkontribusi terhadap tumbuh kembang seseorang, terutama pada masa kanak-kanak.

Selain malnutrisi, gizi pertumbuhan yang tidak mencukupi juga dapat disebabkan oleh malabsorpsi, seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn. Penyakit kronis seperti kelainan jantung bawaan, gangguan ginjal, dan gangguan paru-paru juga bisa menyerang bayi.

Pertumbuhan anak akan berhenti sebelum usia 20 tahun. Sedangkan untuk anak perempuan sampai dengan 18 tahun. Namun usia bukanlah aturan yang pasti, karena tinggi badan dikaitkan dengan pertumbuhan pesat, yang biasanya mendahului masa pubertas.

 

Tubuh tidak akan panjang umur di akhir masa pubertas. Baik anak laki-laki maupun perempuan berhenti tumbuh sebelum usia 15-18 tahun. Pada laki-laki, tubuhnya masih bisa memanjang hingga abad ke-18.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto