0
0
JAKARTA – Israel terus melancarkan ancaman pembalasan terhadap Iran, Hizbullah, dan Hamas dengan menggunakan roket dan drone. Negara Zionis tidak bisa berpuas diri dan harus tetap waspada serta memodernisasi sistem pertahanan udaranya yang sudah kuno.
Israel membuang dan memodernisasi senjata antipesawat lama. Sistem Machbet yang diperbarui kini menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh drone yang diproduksi secara massal.
Dilansir Essanews, Sabtu (17/08/2024), Machbet merupakan sistem antipesawat M163 PIVADS AS versi Israel. Awalnya dikembangkan sebagai M163 VADS pada tahun 1960an, sistem ini ditingkatkan pada tahun 1980an dengan nama M163 PIVADS (Production Improved VADS).
Senjata Amerika ini menggunakan sasis pengangkut personel lapis baja M113, dan dilengkapi dengan meriam M61 Vulcan (General Dynamics M168) – sistem meriam Gatling 6 barel yang menembakkan peluru kaliber 20 mm dengan kecepatan hingga 6.600 peluru per menit. . .
Pada tahun 1988, sistem ini dilengkapi dengan peluncur empat kali lipat rudal antipesawat FIM-92 Stinger. Set ini digunakan di Israel dengan nama Hovet.
Spesifikasi Machbet Israel
Varian Israel dari senjata ini, Machbet (bahasa Ibrani untuk kelelawar), dikembangkan pada akhir abad ke-20. Sistem ini terdiri dari kamera pencitraan termal dan sistem radar untuk menargetkan target yang teridentifikasi, serta tautan data yang memungkinkan penerimaan informasi tentang target dari radar eksternal.
Sistem ini dinonaktifkan pada tahun 2006 dan disimpan. Diperbaharui dalam waktu tiga bulan setelah dikeluarkan dari penyimpanan.
Selama proses modernisasi, radar usang telah dihapus dan diganti dengan kepala elektro-optik modern. Berkat perbaikan ini, sistem kini mencakup fungsi pelacakan dan penargetan otomatis, dengan masukan manusia opsional dalam memutuskan kapan akan menembak.
