Benarkah Makan Malam Setelah Jam 7 Bikin Gemuk? Jawaban Dr Tirta Ini Melegakan!

0 0
Read Time:3 Minute, 41 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Mereka yang sedang menjalani program diet dan penurunan berat badan seringkali ketat dalam menerapkan aturan diet. Tak sedikit yang memilih melewatkan makan malam. Terkadang mereka hanya makan buah atau sayur di sore hari, ada pula yang hanya minum jus di malam hari.

Salah satu kunci sukses penurunan berat badan adalah tidak memasukkan lebih banyak kalori ke dalam tubuh, terutama di malam hari. Banyak orang mengira makan malam, terutama setelah jam 7 malam, bisa menyebabkan penambahan berat badan. Apakah itu benar?

Dijawab oleh Dr. Keraguan tersebut ditegaskan Tirta dalam video yang diposting di akun TikToknya, @tirtacipeng, pada 20 September 2024. Ia berkata: “Oke, makan 6.59 tidak bikin gendut? Siapa yang nanya pertanyaan ini? Hei, kamulah orangnya Saya tanya ya, saya tidak gemuk kalau makan jam 6.57. Makanya saya bilang itu mitos: “Benarkah bisa gemuk di malam hari?

Menurut Dr. Tirta, tinggi badan atau tinggi badan seseorang tidak ditentukan oleh kapan ia makan, melainkan dari cara ia makan setiap hari. Ia menyebutkan salah satu fotografernya memiliki kebiasaan makan hingga sembilan kali sehari, sehingga berat badannya mencapai setiap 100 kg.

“Gemuk atau tidak itu hakikat sehari, kalau jam 7 malam tidak makan tapi dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi makannya banyak, misalnya empat sampai 9 kali tapi kamu masih tidak melakukan apa-apa, kamu. Gendut,” katanya, lapor Kanal. Lifestyle designsuperstars.net pada Senin, 7 September 2024.

“Fotografer saya dulu makan sampai sembilan kali, berat badannya lebih dari 100 kilogram. Sekarang hanya makan dua kali, jalan kakinya ditingkatkan menjadi 7.000 langkah sehari, sepertinya bisa turun 17 kg dalam 3 bulan. Jadi semuanya bisa berubah.” tambahnya

 

Dr Tirta menegaskan, makan di malam hari tidak otomatis membuat gemuk. Pertambahan berat badan ditentukan oleh jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sehari dibandingkan dengan aktivitas yang dilakukan.

Faktanya, makan malam tidak langsung memberikan lemak pada seseorang. Pertambahan berat badan tergantung pada jumlah kalori yang masuk dan keluar per hari.

Kata Dr. Tirta, jika makan terlalu banyak, banyak kalori yang akan disimpan sebagai lemak di bawah kulit. Namun, jika Anda terjaga di malam hari dan makan malam, hal itu tidak menjadi masalah.

Namun dokter juga memperingatkan. Makan Tirta di malam hari bisa menimbulkan efek lain, seperti meningkatkan risiko insulin. Kebiasaan makan malam setelah jam 7 bisa memicu gula darah tinggi.

“Kalau terus dilakukan (berkeluarga) bisa menyebabkan gula darah naik, namun bukan berarti kalau makan malam akan menambah berat badan, tapi bukan menjadi rutinitas dalam sehari, katanya.

Belakangan ini, ada tradisi yang membatasi waktu makan hingga pukul 20.00. Makan menjelang waktu tidur seringkali dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, seperti peningkatan buang air besar, kembung, dan fluktuasi gula darah.

Semua masalah tersebut dapat mengganggu kualitas tidur seseorang di malam hari. Namun, apakah makan setelah jam delapan sore benar-benar merupakan masalah serius?

Secara khusus, penelitian tentang larangan makan setelah jam 8 malam masih terbatas. Namun, ada manfaat yang bisa membatasi waktu makan secara umum. Penjelasan mengenai hal ini disampaikan oleh Janese S. Laster, MD, seorang dokter bersertifikat di bidang penyakit dalam, toksikologi, gastroenterologi, dan nutrisi.

Dr. Laster mengatakan, “Makanan yang dimakan pada malam hari cenderung tinggi lemak jenuh dan lemak jenuh.” Ia juga menekankan, waktu makan dapat mempengaruhi pencernaan, dehidrasi, dan metabolisme sehingga mempengaruhi berat badan.

Sementara itu, Julie Pace, RDN, ahli gizi dan pendiri Core Nutrition Health and Wellness, menjelaskan bahwa meskipun ada bukti yang menghubungkan keterlambatan konsumsi makanan dengan masalah kesehatan, seperti penambahan berat badan atau keracunan makanan, namun tidak selalu menimbulkan masalah kesehatan. setiap orang

Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa efek negatif makan larut malam mungkin tidak konsisten atau tidak tepat jika makanan yang dikonsumsi padat nutrisi dan rendah kalori, Citizen6 melaporkan dalam artikel pada bulan Maret 2024.

Waktu makan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan individu. Menghindari makan setelah jam delapan sore bukanlah aturan yang harus diikuti semua orang. Namun, disarankan untuk memberikan jeda antara waktu makan dan waktu tidur jika memungkinkan.

Menurut Julie Pace, menjaga waktu makan teratur, menghindari porsi besar sebelum tidur, memperhatikan pola makan seimbang, dan memastikan tubuh terhidrasi dapat memberikan efek positif pada hidup sehat. Oleh karena itu, makan malam sebaiknya disantap sebelum pukul 20.00 agar tubuh memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan sebelum tidur.

Salah satu caranya adalah dengan menikmati makan pada pukul 15.00-16.00, dilanjutkan dengan makan kecil pada pukul 19.00. Makan pada jam 10 malam tidak hanya dapat membuat berat badan bertambah, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lain seperti penyakit asam lambung dan sindrom metabolik.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto