designsuperstars.net, Jakarta – Hadirnya kecerdasan buatan pada smartphone semakin memudahkan penggunanya dalam melakukan berbagai aktivitas mulai dari komunikasi hingga bekerja, seperti Galaxy AI di seri Galaxy S24.
Namun kini Samsung akan menerapkan fitur tersebut pada smartphone layar lipatnya yang akan diluncurkan Juli mendatang.
Rumor Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Flip 6 kemungkinan mengusung Galaxy AI menarik perhatian pembaca Tekno designsuperstars.net.
Lebih lanjut, informasi tersebut diberikan langsung oleh Choi Won-Joon, EVP dan Head of Mobile R&D Office Mobile Experience Business di Samsung.
Selain kabar ponsel lipat Samsung mendatang yang dilengkapi Galaxy AI, berita lain yang menarik perhatian pembaca adalah ancaman malware Android baru yang menyusup ke aplikasi populer untuk 5,5 juta pengguna Android.
Parahnya, aplikasi populer tersebut dijual di Google Play Store, toko aplikasi Android.
Sekarang setelah malware tersebut dihapus, pengguna yang mengunduh berbagai perangkat lunak berbahaya mulai dari alat dan utilitas hingga program pengeditan foto mungkin sudah memiliki malware tersebut di perangkat mereka.
Informasi lain yang menarik bagi pembaca adalah sekelompok staf OpenAI yang memperingatkan tentang kurangnya langkah-langkah keamanan di AI.
Mantan karyawan OpenAI membunyikan alarm dalam sebuah surat terbuka.
Jika Anda tertarik dengan informasi di atas, simak berita lengkapnya di artikel ini.
Ponsel lipat Samsung yang akan datang, Galaxy Z Flip 6 dan Z Fold 6, dikatakan menampilkan kecerdasan buatan Galaxy AI.
Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Won-Joon Choi, EVP dan Head of Mobile R&D Office, Mobile Experience Business di Samsung.
Mengutip Android Authority, Minggu (9/6/2024), disebutkan fitur Galaxy AI bisa dinikmati oleh pengguna ponsel lipat Samsung di masa depan.
“Kami akan lebih mengoptimalkan pengalaman Galaxy AI untuk perangkat layar lipat di masa depan,” kata Wan-Joon.
Meski tidak disebutkan dalam pernyataannya, perangkat layar lipat yang dimaksud mengacu pada Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6.
Penerus ponsel layar lipat Samsung ini kemungkinan akan diumumkan pada acara Galaxy Unpacked pada 10 Juli 2024.
Konfirmasi ini bertepatan dengan bocoran gambar Z Flip 6 dan Z Fold 6 baru-baru ini. Pada gambar tersebut, muncul tulisan “Galaxy AI” di samping nama dan deskripsi ponsel lipat Samsung.
Baca informasi lebih lanjut di sini.
Laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Zscaler mengungkapkan beberapa temuan mengejutkan di kalangan pengguna Android.
Sebuah laporan mengungkapkan pelanggaran keamanan besar di Google Play Store.
Menurut Gizchina pada Minggu (9/6/2024), terdapat lebih dari 90 aplikasi berbahaya di Android yang menyamar sebagai alat dan aplikasi sah dan berhasil lolos proses peninjauan Google untuk menyusup ke toko aplikasi resmi.
Secara total, aplikasi berbahaya tersebut telah diunduh sebanyak 5,5 juta kali, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai efektivitas langkah-langkah keamanan Google. dan menyoroti strategi penjahat dunia maya yang terus berkembang.
Di antara berbagai ancaman yang terdeteksi, Trojan yang relatif canggih bernama Anatsa, juga dikenal sebagai Chai Chai, menonjol karena teknologinya yang berbahaya.
Teabot menggunakan teknik self-casting, yang berarti ia menyamar sebagai aplikasi yang tampak tidak berbahaya dan menyembunyikan malware.
Baca informasi lebih lanjut di sini.
Beberapa karyawan OpenAI menulis surat terbuka berisi peringatan. Dalam surat tersebut, mantan karyawannya mengatakan OpenAI membungkam kritik yang mengkhawatirkan keamanan kecerdasan buatan.
Surat terbuka tersebut ditandatangani oleh 13 karyawan OpenAI. Surat tersebut menyatakan pemerintah kurang melakukan pengawasan efektif terhadap keamanan AI. Dalam suratnya, dia meminta perusahaan AI untuk lebih mematuhi prinsip-prinsip tinjauan terbuka.
Mengutip The Verge, Minggu (9/6/2024), inisiatif layanan Open Mail yang diluncurkan perusahaan AI, khususnya OpenAI, dinilai belum cukup aman.
Bersamaan dengan OpenAI, Google mendapat kecaman karena tetap menggunakan kemampuan AI umum dalam pencarian, bahkan setelah orang mengatakan fitur tersebut memberikan hasil yang aneh.
Bersama kedua perusahaan tersebut, Microsoft juga dituduh merancang Copilot, yang menghasilkan gambar AI yang menjurus ke arah seksual.
Baca informasi lebih lanjut di sini.