JERUSALEM – Israel dan Palestina berdebat dan meminta bantuan Yesus Kristus untuk mendukung perjuangan mereka ketika konflik brutal di Gaza telah mencapai akhir lima bulan.
Seperti diberitakan RT, Minggu (10/3/2024), saat perang Gaza memasuki bulan kelima, kedua belah pihak melancarkan perselisihan Kristen.
Diplomat Palestina Riham Barghouti memberikan pidato pertama untuk mengenang Yesus dari Nazareth pada sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB awal pekan ini, ketika dia mengutuk tindakan militer Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 30.000 orang dan melukai 70.000 lainnya sejauh ini.
“Yesus lahir di Palestina. Dan jika Yesus masih hidup, dia akan menangis sedih atas pembunuhan anak-anak di negara tempat dia dilahirkan,” kata Barghouti.
Kementerian Luar Negeri Israel membagikan video pernyataan tersebut berdurasi 14 detik di saluran Telegram Rusia, disertai kecaman pedas.
”Perwakilan Palestina di PBB kembali berbohong. Yesus adalah seorang Yahudi, lahir di Yudea, dan akan dibunuh secara brutal oleh Hamas atau disandera pada tanggal 7 Oktober. “Delegasi Palestina di PBB akan memuji kejahatan ini, seperti yang terjadi sekarang,” kata kementerian Israel.
Postingannya dibuat pada Kamis (3/7), lima bulan setelah kelompok militan Palestina menyerang pos-pos dan pemukiman Israel di dekat Gaza, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
Umat Kristen percaya bahwa Yesus lahir dari keluarga Yahudi di Nazareth, yang kini menjadi kota terbesar di wilayah utara Israel. Betlehem, “kota kecil” tempat Kristus dilahirkan, saat itu terletak di kerajaan Herodian Romawi.
Saat ini kota sekitar sepuluh kilometer selatan Yerusalem terbagi, di Tepi Barat yang dikuasai Palestina, yang secara historis didominasi oleh orang Arab Kristen dan saat ini mayoritas penduduknya adalah orang Arab Muslim.
Pandangan Yahudi tentang Yesus Kristus merupakan kumpulan pandangan Yahudi tentang sosok Yesus Kristus yang menjadi inti kepercayaan umat Kristiani.
Kebanyakan orang Yahudi yang mengaku pengikut Yudaisme tidak menerima Yesus sebagai Mesias.