CEO Vidio Bongkar Rahasia Industri Digital Terkini di Binus University

0 0
Read Time:2 Minute, 53 Second

designsuperstars.net, Jakarta – CEO, SCM & Video CEO Emtek Sutanto Hartono hadir sebagai narasumber Studium Generale Binus University. Bertajuk Pahlawan Streaming OTT Lokal: Kalahkan Raksasa Global di Wilayah Sendiri, Sutanto bercerita tentang perkembangan digital saat ini, termasuk Vidia.

Dalam kuliah umum yang disampaikannya, Sutanto menyampaikan bahwa perkembangan industri digital saat ini membuat persaingan bisnis tidak terbatas. Situasi ini seringkali membuat perusahaan global lebih dominan di pasar domestik.

Tapi kita tetap harus hati-hati jangan sampai menjadi satu-satunya bangsa yang mengkonsumsi. Harus punya idealisme bahwa kreativitas digital bisa dikembangkan oleh masyarakat Indonesia,” kata Sutanto di Studium Generale Universitas Binus. konferensi yang digelar di Jakarta Rabu (13/3/2024).

Sutanto kemudian mengatakan, saat mulai mengembangkan Vidio, pihaknya menyadari ada beberapa tantangan. Salah satu tantangannya adalah kebiasaan konsumen Indonesia yang masih enggan berlangganan layanan premium.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Vidio pun berupaya menghadirkan konten-konten yang paling diminati konsumen di Indonesia, serta konten-konten yang dapat membuat mereka tetap berlangganan.

Ke arah itu, Vidio juga mencoba menawarkan beragam konten menarik kepada konsumen. Di Vidia sendiri, konten pendukungnya berupa olahraga dan serial original.

Sutanto menjelaskan, olahraga merupakan konten yang mampu menarik konsumen untuk berlangganan jangka panjang. Karena pertandingan olahraga biasanya berlangsung pada waktu-waktu tertentu dan para penggemar tidak ingin melewatkan pertandingan tersebut.

Kandungan lokal juga dipilih sebagai pembawa, karena peminatnya masih sangat tinggi. Berdasarkan laporan MPA paruh pertama tahun 2023, konten lokal masih mendominasi streaming di kalangan konsumen Indonesia.

Faktanya, konten lokal lebih banyak dibandingkan konten dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, dan China. Itu sebabnya Vidio didedikasikan untuk produksi konten seri asli.

Selain itu, Vidio juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Baik dari kreator, OEM, telekomunikasi termasuk mitra distribusi.

Yang penting, Vidio telah membangun platformnya dengan merekrut teknisi lokal terbaik. Hal ini dilakukan guna memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia.

Tak hanya itu, Vidio juga dibangun dengan teknologi sebagai intinya. Berkat teknologi yang dimilikinya, Vidio mampu menghadirkan tayangan berkualitas tinggi tanpa kendala berarti.

Menurut Sutant, salah satu kesulitan yang dihadapi penyedia platform saat menayangkan siaran langsung olahraga adalah banyaknya jumlah penonton sekaligus. 

Namun sejauh ini Vidio mampu mempertahankan layanan yang diberikannya. 

“Dengan teknologi yang kita miliki, kita dapat membangun platform digital yang mampu bersaing dengan platform global lainnya,” kata Sutanto.

Dalam kesempatan tersebut Sutanto juga menyampaikan pidato kepada para mahasiswa yang sebagian besar berasal dari Fakultas Ilmu Komunikasi Binus University.

“Saya anjurkan untuk bereksplorasi di luar media, jangan hanya di media saja. Ini lebih membuka peluang karir,” tuturnya.

Dekan Fakultas Komunikasi Digital dan Perhotelan Binus University, Dr. Yanti, S.Kom., M.M., juga turut serta dalam Studium Generale.

Dikatakannya, kajian publik ini diadakan untuk menghubungkan dunia akademis dengan industri.

“Studium Generale ini kami selenggarakan untuk terhubung dan selaras dengan dunia industri. Karena dari universitas kita lebih melihat dari sisi akademis. Padahal, ketika mahasiswa lulus, sangat penting untuk segera beradaptasi dengan skill set yang dibutuhkan industri. . ,” kata dr Yanti.

Oleh karena itu, mahasiswa dapat memperoleh lebih banyak informasi terkini mengenai industri, termasuk perkembangan terkini, dengan program ini.

Sutant Harton tersedia karena pendidikan yang diberikannya luar biasa.

“Jadi menunjukkan banyak sekali data-data yang mungkin mereka belum banyak mengetahuinya di ruang perkuliahan, namun karena kepiawaiannya, mampu menunjukkan data tersebut dan mengungkapkan kepada mahasiswa bahwa transformasi digital untuk bisnis media itu luar biasa. katanya.

Sekaligus, beliau menyatakan bahwa program ini bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa, namun juga bagi pengembang program studi. Dengan demikian, kesenjangan antara keterampilan yang dibutuhkan industri dan kurikulum yang dibuat oleh akademisi dapat menyempit.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto