Industri Tekstil Tanah Air Kritis, Pemerintah Harus Apa?

0 0
Read Time:2 Minute, 37 Second

designsuperstars.net, Jakarta Asosiasi Produsen Serat dan Benang Indonesia (APSyFI) meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bertanggung jawab atas masuknya produk tekstil ilegal ke Tanah Air.

APSyFI melaporkan, Satgas Impor Ilegal berhasil mengamankan impor ilegal senilai Rp40 miliar baik berupa produk elektronik hingga suku cadang jadi. Penertiban ini merupakan langkah awal untuk menindak produk impor ilegal yang beredar di pasaran. 

Meski demikian, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Produsen Serat dan Filamen Indonesia (APSyFI) Farhan Aqil Syauqi mengatakan upaya Tim Impor Ilegal harus diimbangi dengan sinergi antar kementerian/lembaga untuk mengungkap kasus di balik masifnya impor ilegal yang masuk ke Indonesia.

“Kita masih ingat Pak Airlangga dan Ibu Sri Mulyani yang melepas 26 ribu kontainer ke pasar dalam negeri. Untuk saat ini kita belum tahu apa isi kontainer tersebut, karena data tersebut belum pernah dipublikasikan. Hal ini juga dipertegas dengan pernyataan Mendag bahwa pada saat penyusunan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 tersebut, Pak Zulhas tidak terlibat sama sekali. (29/7/2024).

Untuk diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menandatangani Permendag No. 8/2024 pada pertemuan Menteri Perdagangan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-30 di Peru. 

Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjabat sebagai Menteri Perdagangan Sementara. Menurut staf khusus Menteri Perdagangan Bara Krishna, Zulhas dipanggil Menko Keuangan pada pukul 02.00. Waktu Peru yang meminta pelepasan 26 ribu kontainer di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, sehingga perlu meninjau kembali Peraturan Menteri Perdagangan 36/2023 yang kini menjadi Peraturan Menteri Perdagangan No. 8/2024. tekstil kritis

Farhan juga mengungkapkan, kondisi industri TPT saat ini berada dalam kondisi kritis. Masuknya 26.000 kolektor memperburuk kondisi saat ini. Ribuan PHK dan penutupan pabrik terus berlanjut.

Ia pun meminta Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani bertanggung jawab meninggalkan industri tekstil saat ini.

“Pak Airlangga dan Sri Mulyani harus bertanggung jawab atas ribuan buruh yang dipecat selama ini. Diskusi kita dengan Pemerintah terkait produk impor murah ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Tak lupa kita bicara tentang safeguard tekstil. yang sudah bertahun-tahun tidak ditandatangani oleh Ibu Sri Mulyani. Puncaknya dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024, sebanyak 26 ribu kontainer masuk ke Indonesia. Ini seperti legalisasi impor ilegal di Indonesia,” ujarnya.

 

Farhan juga mengungkapkan, gugus tugas impor ilegal yang dibentuk Kementerian Perdagangan bisa berhasil jika seluruh kementerian dan lembaga terkait berani membeberkan detail perusahaan yang terlibat dan menghentikan impor grosir.

“Kuncinya adalah transparansi data. Seluruh kementerian dan lembaga harus berani mengungkap siapa saja yang terlibat dalam impor ilegal ini. Mulai dari permintaan rekomendasi persetujuan impor dari Kementerian Perindustrian, persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan, hingga permintaan izin impor dari Kementerian Perdagangan. jumlah yang diterima dari Bea Cukai, Kemenkeu, seluruh anggota Pokja harus punya datanya. “Jadi impor grosir juga harus kita hentikan karena banyak produk ilegal yang masuk melalui jalur itu,” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga berharap Presiden bisa mengevaluasi kinerja satgas impor ilegal dalam masa kerja 1-3 bulan.

“Pak Jokowi juga harus mengevaluasi kinerja gugus tugas ini. Karena impor ilegal ini pasti merugikan negara, dan dari segi pendapatan yang seharusnya dikenakan bea masuk dan masuk ke dalam negeri, malah ada penipuan.” kekerasan juga harus terus berlanjut pada masa jabatan presiden terpilih berikutnya,” tutup Farhan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto