Ahli Gizi: Susu Jadi Pelengkap Jika Kebutuhan Gizi Anak Sesuai Isi Piringku Belum Terpenuhi

Read Time:2 Minute, 43 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Susu dapat memenuhi kebutuhan gizi anak jika gizinya belum lengkap. Hal itu diungkapkan pakar gizi Esti Nurvanti.

“Sungguh, tidak masalah kamu butuh (susu) atau tidak.” “Kami tidak makan makanan yang sama setiap hari,” kata Este saat konferensi pers Grand Launching Anak Sehat di Jakarta, Senin, 19 Februari 2024.

“Jadi mungkin ada saatnya kita bisa makan makanan utuh dan memenuhi kebutuhan nutrisi kita. “Baik proteinnya, lemaknya, karbohidratnya dan sebagainya, tapi ada kalanya kita tidak bisa mendapatkannya sehingga perlu pilihan lain, dan yang disukai bayi biasanya susu,” tambah Esty.

Dengan kata lain, susu dapat menjadi salah satu alternatif suplemen makanan karena kebutuhan setiap orang bersifat dinamis.

Esty menambahkan, jika hanya mengandalkan sumber protein pangan lain, ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengerjaannya sehingga kualitas dan kandungan gizi protein tersebut tidak optimal.

“Itulah mengapa kita membutuhkan makanan yang benar-benar dapat mempertahankan kandungan nutrisinya.” “Ini termasuk susu karena lebih mudah direbus dan meminimalkan hilangnya nutrisi.”

Meski susu bisa menjadi pilihan saat bayi mendapat ASI eksklusif, Esty menilai hal tersebut bukanlah ide yang baik. Sebab, tidak memberikan gizi seimbang pada anak.

“Tidak baik karena tidak seimbang. Seperti kita ketahui, pola makan seimbang mencakup zat gizi makro dan mikro yang sesuai dengan kebutuhan anak. Kita bisa mengikuti pedoman ‘isi piringku’ untuk anak berdasarkan usianya.”

“Isi piring saya juga menjelaskan berapa banyak karbohidrat yang dibutuhkan, berapa banyak protein, berapa banyak sayur dan buah yang dibutuhkan, dijelaskan di sini. Tentu saja hal ini harus dilakukan, jadi susu adalah suplemen, apalagi jika asupan bayi tidak mencukupi.”

Esty juga mengatakan, anak yang disebut gemuk sebenarnya bisa jadi gemuk atau memiliki ukuran tubuh yang besar. Untuk mengetahui apakah seorang anak kelebihan berat badan atau tidak, pengukuran status gizi sangatlah penting karena body image setiap anak berbeda-beda.

“Kalau kita gemuk, kita lihat status gizinya karena mungkin setiap orang punya body image yang berbeda-beda. Kita asumsikan anak gemuk, padahal tidak. Jadi kita cek dulu status gizinya untuk melihat apakah anak itu benar-benar obesitas atau tidak. ” Mengapa.”

“Tentunya jika memang gemuk dan berbadan besar tidak disarankan, karena obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Lalu diabetes, kanker, hipertensi dan sebagainya,” jelas Estey.

Esty tak memungkiri, penderita diabetes kini berusia muda. Jika dulu diabetes dimulai pada usia 50 tahun, kini diabetes bisa menyerang bahkan pada usia 20 tahun.

“Karena mungkin sejak kecil makannya banyak, tidak sehat, dan sebagainya. Jadi, orang tua harus tahu bahaya obesitas.”

Agar anak yang mengalami obesitas dapat tetap menjalani hidup sehat, sebaiknya orang tua terus mengoptimalkan pola makan seimbang. Pola makan seimbang tercapai bila kebutuhan energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral terpenuhi.

“Dan pastikan anak Anda tidak terlalu banyak makan makanan manis, terlalu berlemak, berlemak, dan sebagainya.” “Apalagi sekarang kalau anak-anak suka fast food, ada tambahan kalori, lemak, dll. Jadi tidak disarankan untuk anak-anak.

Anak gemuk yang sehat sebenarnya sama-sama mengalami obesitas, lanjut Esty. Penumpukan sel-sel lemak pun sama besarnya, baik dalam jumlah banyak maupun ukurannya yang besar.

Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit pada anak obesitas yang sehat maupun tidak sehat.

“Tapi meski begitu, kalau masih sehat, kadar kolesterol, tekanan darah, dan lain-lain masih normal. “Pada saat yang sama, mereka yang mengalami obesitas yang tidak sehat mungkin tidak hanya mengalami obesitas, tetapi juga memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post
Next post Fans Sambut Baik Kembalinya Megawati Hangestri ke Proliga 2024