Akhir Cerita HRD PT Zhao Hui Nickel Morowali Teriaki Calon Karyawan dengan Kata Sampah

designsuperstars.net, Jakarta- Salah satu sumber daya manusia (SDM) PT Zhao Hui Nickel (ZHN), salah satu tenant di kawasan industri Morowali Industrial Park (IMIP) Indonesia, dipecat setelah viral karena meneriakkan kata tersebut. Menghilangkan “sampah” pada calon pegawai.

Manajer Media Relations PT IMIP Dadi Kurniawan membenarkan kejadian tersebut. Video pekerja HR yang viral itu direkam pada Sabtu, 22 Juni 2024, kata Dadi.

Namun, Dedi mengatakan, kedua pria dalam video tersebut bukan berasal dari PT IMIP, melainkan PT ZHN, salah satu penyewa IMIP.

“Pegawai HR yang bersangkutan bernama Jean Isa Krishna. “Dia bekerja di salah satu tenant PT IMIP dan yang berteriak dalam video tersebut adalah calon karyawan bernama I Made Diane,” kata Dedi Kurniawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/6/2024).

Di lokasi terpisah, Manajer SDM PT IMIP, Achmanto Mendatu mengatakan, sesuai kronologi kejadian dalam video viral tersebut, seorang karyawan PT ZHN HR hendak menaiki tangga saat melihat calon karyawan sedang merokok.

Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2021 tentang Kontrak Kerja Waktu Tetap PT ZHN HR dan PT IMIP HR, Alih Daya, Jam Kerja, Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat serta Pemutusan Hubungan Kerja. Achmanto Mendatu menambahkan, keputusan diambil berdasarkan aturan yang ada termasuk 35. . Persyaratan Perusahaan Zhao Hui Nickel (ZHN) periode 2023-2025.

“Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang Hubungan Ketenagakerjaan dan Peraturan Perusahaan PT ZHN itu ada dasarnya. menghormati orang lain. , tidak boleh dikaitkan dengan siapapun,” jelas Achmanto Mendatu.

Berdasarkan kedua undang-undang tersebut, Achmanto Mendatu, PT ZHN HR, PT IMIP HR, PT ZHN HR telah mengambil tindakan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja tersebut.

Sesuai prosedur, lanjutnya, sebelum memutus hubungan kerja, HR juga mengirimkan surat pemberitahuan kepada yang bersangkutan (Jean Isa Krishna) dan menerima hal yang sama.

Pegawai HR yang bersangkutan juga melakukan video penjelasan kepada calon pegawai. Keduanya mengakui kesalahannya, kata Achmanto Mendatu.