Ancaman Tarif Trump Dianggap Sepi, 20 Negara Ingin Gabung BRICS

0 0
Read Time:1 Minute, 6 Second

Jakarta – Pengembangan barang dalam dua tahun terakhir meningkat dengan cepat dengan dukungan negara -negara di belahan bumi selatan, yang tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Batu bata juga dipanggil keras untuk deferasi untuk ekonomi global yang berkelanjutan dan mempromosikan mata uang lokal dalam upaya.

Hal ini menyebabkan marah presiden baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang kemudian mengancam kelompok itu. Trump juga menyebabkan blok tidak lagi mencoba menyingkirkan dolar AS atau risiko untuk berhenti berdagang dengan dunia terbesar.

Namun, ancaman yang sulit tampaknya tidak mempengaruhi jumlah jumlahnya. Karena pertumbuhan yang direncanakan dari jembatan bekerja utuh, yang mengatakan bahwa 20 negara lain masih berusaha memasuki kelompok.

Menurut asisten presiden Rusia Iuri UĊĦakov, banyak negara terus berkomunikasi secara intensif dengan blok mengenai keanggotaannya. “Pintu asosiasi tetap terbuka untuk negara -negara terbuka,” kata Ushakov. “Saat ini, lebih dari dua lusinan negara menunjukkan minat pada dialog sistem dengan briket,” tambahnya, karena ia melaksanakan guru pemirsa, Sabtu (28.12.2024).

Ushakov mencatat bahwa daftar negara -negara termasuk Azerbaijan, Bahrain, Kamboja, Kongo, Laos, Kuwait, Maroko, Myanmar, Nikaragu, Pakistan, Palestina, Senegal, Sudan Selatan, Siya Zimbabwe.

Pada pertemuan tahunan terakhir di puncaknya, BRICS mempresentasikan grup mitra barunya. Ini adalah kumpulan negara -negara yang bermitra dengan blok -blok ini, tetapi memiliki manfaat terbatas dalam kaitannya dengan anggota aktif. Sejauh ini, kolektif ini menyajikan 9 negara mitra.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D jepang slot