Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II Sebentar Lagi Gabung Jadi Perusahaan Baru, Ini Namanya
designsuperstars.net, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) akan segera bergabung menjadi satu perusahaan bernama PT Angkasa Pura Indonesia (API). Hal itu terungkap dalam informasi yang diungkapkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Informasi yang dikutip dari BEI mengungkapkan, pada Selasa (25/6/2024), status badan hukum PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II akan berakhir sejak tanggal efektif penggabungan PT Angkasa Seluruh aset dan liabilitas Pura II akan dihentikan.
Sehubungan dengan penggabungan tersebut, Angkasa Pura I masih menjalankan kegiatan usaha lainnya berupa pengangkutan dan pergudangan dalam Klasifikasi Kegiatan Bandar Udara.
Penggabungan tersebut didorong oleh potensi besar Indonesia untuk menjadi pasar utama penerbangan dan pariwisata. Ini adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan negara terpadat di Asia Tenggara.
“Faktor-faktor ini telah mempengaruhi kontribusi industri pariwisata yang ada dan dikelola di Indonesia, penumpang lokal dan internasional, wisatawan asing, dan kargo udara,” kata pernyataan keterbukaan informasi tersebut.
Sehubungan dengan merger ini, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II akan terus memperhatikan hak-hak pegawai pasca merger sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan mempertimbangkan masa kerja masing-masing pegawai, maka status pegawai akan diubah dari Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II menjadi Angkasa Pura Indonesia.
“Tidak ada rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam rangka merger,” demikian pernyataan BEI.
BUMN Holding Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Wisata Indonesia atau InJourney akan segera menyelesaikan proses merger atau penggabungan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Kabarnya prosesnya akan selesai pada Juli 2024 bulan depan.
CEO InJourney Donny Oscaria mengatakan proses merger Angkasa Pura I dan II sudah dimulai sejak merger. dan lahirnya PT Angkasa Pura Indonesia, anak perusahaan InJourney.
“Kami berharap proses ini selesai pada Juli tahun ini. Juli tahun ini kami akan mulai membangun perusahaan pengelola bandara besar. Nantinya akan menjadi bandara terbesar keempat di dunia dengan 170 juta penumpang per tahun.” diwawancarai.
Dijelaskannya, setelah dilakukan sub-maintenance, InJourney akan fokus pada beberapa perbaikan pada tahun 2024. Mulai dari fasilitas operasional hingga pemanfaatan teknologi informasi atau digitalisasi.
“Sebenarnya prosesnya sudah lama sejak tahun lalu, tapi kami memilih model yang lebih lancar,” kata Dhoni.
“Pertama kita bangun bandara Indonesia, lalu kita bandingkan dulu SOPnya, pertama kita bandingkan IT, dulu kita bandingkan proses operasionalnya. Jadi proses terpadunya akan berjalan sangat lancar,” imbuhnya.
Dhoni mengatakan, pasca berdirinya Angkasa Pura Indonesia, standar operasionalnya dibandingkan. Sedangkan endingnya adalah suatu entitas masih ada.
Oh tidak, setelah merger yang tersisa adalah Angkasa Pura Indonesia. Tidak ada lagi Angkasa Pura 1 dan Angkasa Pura 2, ujarnya.
Menteri Perhubungan (Manhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah Menteri BUMN Eric Thohir untuk Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Kedua perusahaan pengelola bandara milik negara tersebut resmi berganti nama menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
“Dalam pikiran saya, ini adalah transisi yang akan terjadi pada AP Indonesia, dan sebagai pelaku bisnis, saya tahu pasti kalau ada beberapa hal yang bisa disinergikan maka akan lebih baik, dari segi skala, dari segi efisiensi. ,” kata mereka. Dll. Pada Jumat (29 Desember 2023), Menteri Perhubungan berada di Menara Sharina, Jakarta.
Selain itu, ia menilai proses merger Angkasa Pura I dan II merupakan langkah strategis untuk menarik investor. Pasalnya Angkasa Pura Indonesia harus menjadi perusahaan besar yang menarik pasar.
Satu lagi, kalau diterbitkan nanti jadi entitas besar ya menarik. Tadi Pak Eric bilang menduduki peringkat lima dunia sebagai perusahaan pengelola bandara, kata Menhub.
“Sebagai sebuah entitas, proyek gabungan ini akan menjadi lebih besar, lebih menarik, dan efektif di mata investor,” tambahnya.
Menteri Perhubungan setuju dengan konsep klaster Eric Tohir untuk perusahaan pemerintah. Ia meyakini dengan mengelompokkan perusahaan-perusahaan di bidang industri serupa maka akan timbul efisiensi, sinergi dan kerja sama sehingga menciptakan keunggulan-keunggulan baru.
“Sebelumnya ada Palindo 1-4. Karena Palindo ada 4, semua pelabuhannya ditelepon langsung ke Singapura, jadi hasilnya Singapura jadi hub. Hampir sama dengan AP I dan AP II, bayangkan direkturnya kembar, memiliki dewan direksi, dan memiliki manajer operasional bisnis, tanggung jawab sosial, dan sebagainya, tidak diperlukan,” katanya.
Saat ditanya struktur kepengurusan Angkasa Pura Indonesia, Menteri Perhubungan merujuk pada Menteri BUMN Eric Thohir.
“Jadi yang terjadi, kalau kita atur, yang berwenang melakukan merger dan sebagainya adalah kantor BUMN. Kita lihat rambu-rambu regulasinya, tidak ada tanda-tanda pelanggaran. Sekali lagi, karena saya pengusaha, saya mengapresiasi upaya tersebut,” katanya. .