Anwar BAB Merasa Terbebani karena Belum Menikah: Perjalanan Menuju Pernikahan yang Dinanti

Read Time:1 Minute, 25 Second

designsuperstars.net, Jakarta Presenter dan aktor ternama Anwar BAB menghadapi tantangan terbesar dalam hidupnya: pernikahan. Seiring bertambahnya usia Anwar, dia menjadi sangat sedih karena dia belum menemukan seseorang untuk dinikahi. 

Di hari suci Idul Fitri, Enver berdoa kepada Tuhan agar segera memberinya istri yang cocok.

“Ya Tuhan, aku sangat ingin menikah, tapi siapa?” Ia berkata dengan suara cemas saat mereka bertemu baru-baru ini di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan:

 

Dia juga memberi tahu ibunya tentang rasa frustrasi dan kekhawatirannya. Namun, respon yang diterima Enver tidak seperti yang diharapkannya. Ibu Anwar menegaskan, doa adalah proses yang harus dijalani, bukan sekedar memaksa seseorang untuk melakukan apa yang diinginkannya. 

“Kenapa Anwar mau menikah? Karena kabar kiamat dan Dajjal membuat dia khawatir,” kata Anwar menjelaskan bagaimana informasi tersebut mempengaruhi pemikirannya.

 

Namun, Anwar yang depresi merasa kesulitan mengungkapkan perasaannya kepada wanita yang pernah menjadi pacarnya itu. Ketakutan akan penolakan dan kecemasan akan masa depan menjadi beban berat baginya. 

“Hal-hal buruk akan terjadi ketika kita menikah, suka atau tidak. Saya rasa itu yang kita sebut sebagai manusia,” ucapnya sambil berpikir.

 

Anwar bahkan meminta bantuan para ahli untuk mengatasi kekhawatirannya. Dia berbagi kisahnya dengan seorang psikolog, mencoba menemukan cahaya dalam kegelapannya. 

“Saya menyewa psikolog di Tebet. Saya ngobrol dengannya tentang cara melakukan ini karena saya sudah berusia 30-an. ‘Kak, bagaimana kabarnya?’ “Saya mengatakan sesuatu seperti, ‘Tenang, nikmati hidup,'” katanya.

Anwar berpesan agar pernikahan tidak menjadi beban berat karena dapat mengganggu seluruh aspek kehidupannya. Namun harapannya tetap sama: ia berharap bisa mendapatkan istri setelah Idul Fitri dan menikah dengan bahagia.

Dengan perjuangan dan harapan yang besar, Anwar BAB menunjukkan bahwa perjalanan menuju keluarga adalah jalan yang penuh tantangan namun juga penuh harapan dan peluang untuk berkembang dan bahagia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Santo Suruh, Jasa Suruhan yang Berawal dari Keinginan Susanto Menghidupi Keluarga dan Merawat Ibu ODGJ
Next post Jalankan ESG, LPKR Libatkan Mitra Strategis