Apa Itu Aurora, Fenomena Alam yang Hiasi Langit Malam Akibat Badai Matahari

Read Time:3 Minute, 57 Second

designsuperstars.net, Jakarta Media sosial dibanjiri gambar cahaya utara yang terlihat di langit Eropa. Hal ini disebabkan oleh badai matahari kuat yang melanda bumi. Faktanya, badai ini dilaporkan sebagai badai matahari terkuat dalam 20 tahun terakhir. 

Hal ini tidak hanya menyebabkan pemadaman listrik di banyak tempat, tetapi juga mengakibatkan pemandangan langit malam yang disebut aurora. 

Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) dari Institut Penelitian Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengatakan badai matahari disebabkan oleh dampak CME yang terjadi setelah pukul 16.00 GMT (23.00 WIB).

Badai matahari kemudian menghasilkan Cahaya Utara atau Aurora Borealis di belahan bumi utara dan Aurora Australis di belahan bumi selatan. 

Sekadar info, aurora atau yang sering disebut dengan “Cahaya Utara” di Belahan Bumi Utara atau “Cahaya Selatan” di Belahan Bumi Selatan merupakan fenomena optik yang terjadi ketika partikel bermuatan dari luar angkasa berinteraksi dengan atom dan molekul di langit . Atmosfer bumi. Ini melepaskan energi yang menciptakan cahaya warna-warni yang terlihat di langit malam. Penyebab Aurora

Aurora disebabkan oleh interaksi partikel bermuatan dari luar angkasa dan atmosfer bumi. Ketika angin matahari membawa partikel bermuatan seperti elektron dan proton menuju Bumi, mereka terperangkap dalam medan magnet Bumi. Partikel-partikel ini kemudian dipindahkan menuju kutub bumi oleh medan magnet.

Ketika partikel bermuatan ini bertabrakan dengan atom dan molekul di atmosfer bumi, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya. Cahaya yang dihasilkan menciptakan pola indah dan berwarna-warni di langit malam.

 

Ada dua jenis aurora tergantung dari mana asalnya. Umumnya aurora hanya terdapat di belahan bumi utara dan selatan. Hal ini juga menjadi dasar klasifikasi kedua jenis aurora tersebut. Berikut penjelasannya:

1. Aurora Borealis (Cahaya Utara)

Cahaya Utara terletak di belahan bumi utara, di wilayah kutub utara. Cahaya yang dipancarkan biasanya berwarna hijau, tetapi bisa juga berwarna merah, biru, kuning, dan ungu. Cahaya Utara sering terlihat di negara-negara seperti Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Kanada.

 2. Aurora Australia (Cahaya Selatan)

Aurora Australis terjadi di belahan bumi selatan, tepatnya di wilayah kutub selatan. Seperti Cahaya Utara, cahayanya hadir dalam warna hijau, merah, biru, kuning, dan ungu. Negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, dan Antartika kerap menyaksikan keindahan aurora selatan.

Dikutip dari laman EarthSky, Jumat (15/3/2024), berikut mitos aurora yang banyak berkembang di masyarakat.

1. Roh leluhur menari di angkasa.

Mitos tentang keberadaan aurora berawal dari suku pedalaman Alaska dan Australia. Suku Inuit di Alaska melihat aurora sebagai perwujudan roh nenek moyang mereka.

Kilatan lampu tersebut diyakini sebagai roh mangsanya, seperti anjing laut, salmon, rusa, dan paus. Bagi mereka, aurora adalah jembatan antara dunia nyata dan dunia roh, tempat bersemayamnya roh.

Salah satu mitos tersebut ditemukan di kalangan suku Aborigin Australia. Mereka percaya bahwa cahaya aurora adalah berkumpulnya arwah anggota masyarakat yang telah meninggal.

Keyakinan ini mencerminkan pandangan mereka tentang kehidupan setelah kematian yang terhubung dengan alam semesta.

2. Penerangan Tanda: Dewa, Perang dan Kelahiran.

Tidak hanya dikaitkan dengan roh leluhur, aurora juga diartikan sebagai tanda di berbagai budaya. Suku Sami di wilayah Arktik utara percaya bahwa aurora melambangkan jiwa orang mati.

Kepercayaan ini membuat mereka enggan membicarakannya dan melarang mereka melambaikan tangan ke arah aurora, seolah ingin menarik perhatian makhluk halus. Di sisi lain, masyarakat Romawi kuno mengasosiasikan Aurora dengan Aurora, dewi pagi hari.

Namun pada Abad Pertengahan, kemunculan aurora borealis dianggap sebagai pertanda akan terjadinya perang atau ancaman kelaparan. Sementara itu, prospek suku Algonquin di Amerika Utara lebih positif.

Mereka percaya bahwa aurora adalah percikan api yang disulut oleh dewa pencipta mereka, Nanabuzo. Suku Chuvash di Siberia mempunyai legenda yang unik. Mereka percaya bahwa Aurora adalah dewi yang membantu wanita dalam proses melahirkan.

Lagi…

Ada banyak planet di Bima Sakti yang juga memiliki aurora di atmosfernya. Dikutip dari laman luar angkasa, Senin (15/4/2024), berikut planet yang memiliki aurora menakjubkan.

1. Aurora ultraviolet dan sinar-X di Jupiter

Planet Jupiter juga memiliki aurora yang menakjubkan. Menariknya, planet terbesar di Bima Sakti ini tidak memiliki satu jenis aurora, melainkan dua jenis aurora sekaligus.

Para astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA/ESA untuk mempelajari aurora di kutub planet terbesar Tata Surya. Program pengamatan tersebut juga didukung oleh pengukuran dari pesawat luar angkasa Juno milik NASA dalam perjalanan menuju Jupiter.

Gambar aurora di atas merupakan gabungan dari dua pengamatan Hubble yang berbeda. Gambar ini diperoleh melalui serangkaian gambar spektograf dalam spektrum sinar ultraviolet.

Hal ini dilakukan bersamaan dengan pengamatan pesawat ruang angkasa Juno saat memasuki orbit di sekitar Jupiter. Aurora Jupiter spektakuler dan termasuk yang paling aktif yang pernah diamati.

Tidak hanya lebih besar, aurora di Jupiter ratusan kali lebih energik dibandingkan aurora di Bumi. Berbeda dengan aurora di Bumi, aurora di Jupiter terjadi secara terus menerus.

Aurora paling intens di Bumi disebabkan oleh badai matahari ketika partikel bermuatan jatuh ke lapisan atas atmosfer, menyebabkan gas di atmosfer bersinar merah, hijau, dan ungu. Namun, Jupiter memiliki sumber aurora tambahan.

Lagi…

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post NASA Atasi Celah di Lubang Palka Pesawat Ruang Angkasa Crew-8
Next post Leon Dozan Ungkap Betharia Sonata Alami Hal Ini Saat Terkena Gejala Stroke