Asal-Usul Cokelat Terungkap: Ilmuwan Ungkap Sejarah Domestikasi Kakao Kuno

Read Time:1 Minute, 24 Second

AMERIKA – Para pecinta coklat perlu tahu: Sebuah studi baru yang dilakukan para ilmuwan mengungkap fakta lebih dalam tentang sejarah kuno domestikasi dan penggunaan kakao, yang merupakan sumber coklat. Hal ini berkat sisa-sisa yang ditemukan pada sejumlah keramik kuno dari Amerika Selatan dan Tengah.

Dengan menggunakan bukti dari artefak ini, para ilmuwan telah menelusuri penyebaran cepat kakao melalui jalur perdagangan setelah domestikasi awal lebih dari 5.000 tahun yang lalu di Ekuador.

Mereka menunjukkan penyebaran kakao ke pantai barat laut Pasifik Amerika Selatan dan kemudian ke Amerika Tengah hingga mencapai Meksiko 1.500 tahun kemudian.

Pohon kakao (Theobroma cacao) merupakan pohon tropis yang selalu hijau yang menghasilkan polong besar berbentuk oval berisi biji kakao yang kini dipanggang dan diolah menjadi coklat dan berbagai produk coklat lainnya.

Pada zaman dahulu, kakao dikonsumsi sebagai minuman atau bahan makanan lainnya.

Para peneliti menguji lebih dari 300 tembikar dari era pra-Columbus selama hampir 6.000 tahun untuk mencari jejak DNA kakao dan tiga senyawa kimia yang terkait dengan kakao, termasuk kafein.

Mereka menemukan jejak kakao di sekitar 30 persen sampel keramik. Penemuan ini menunjukkan bahwa produk kakao digunakan lebih luas di kalangan budaya kuno dibandingkan yang diketahui sebelumnya.

Keramiknya sendiri menawarkan gambaran artistik tentang budaya masa lalu, beberapa di antaranya menampilkan desain antropomorfik yang indah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 mengungkapkan domestikasi dan penggunaan kakao sekitar 5.300 tahun yang lalu di Ekuador, berdasarkan bukti yang ditemukan pada tembikar di situs arkeologi Santa Ana-La di Florida.

Studi baru ini didasarkan pada temuan ini dengan melacak penyebaran kakao di 19 budaya pra-Columbus. Beberapa kegunaan paling awal ditunjukkan melalui keramik yang dibuat oleh budaya Valdivia di Ekuador dan budaya Puerto Hormiga di Kolombia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Terungkap, Shin Tae-yong Minta Maaf ke Pelatih Korsel U-23 karena Hancurkan Misi Lolos Olimpiade
Next post Mengembangkan Bisnis F&B via Jalur Digital