Liptan6.com, jakarta -umkm -minister Maman Abdurahman menekankan bahwa sepeda motor online Indonesia (OJOL) masih memiliki hak untuk menerima bahan bakar bersubsidi di Indonesia.
“Mereka (Ojoll) masih memiliki hak untuk mendistribusikan bahan bakar bersubsidi dalam kegiatan sehari -hari mereka,” kata Maman (1/12/2024).
Maman mengatakan bahwa taksi sepeda motor online, sebagai bagian dari sektor mikro-manfaat, tidak akan mempengaruhi kebijakan likuiditas. Dia sedang mendiskusikan usaha mikro dan kecil, termasuk pengemudi taksi sepeda motor online, masih termasuk untuk menerima suplemen bahan bakar.
“Saudara -saudara kita yang terlibat dalam bagian UMKM adalah mereka yang tidak mempengaruhi realitas bahan bakar bersubsidi. Dengan demikian, untuk teman -teman di bidang mikro dan kecil, mereka tidak dideportasi oleh kategori aditif bahan bakar,” katanya.
Maman mengatakan bahwa pengemudi taksi sepeda motor online adalah bagian penting dari ekosistem UMKM. “Mengingat bahwa taksi sepeda motor online saudara dan saudari kita termasuk dalam kategori mikro-generositas. Itulah sebabnya saya menekankan saudara dan saudari kita bahwa mereka masih memiliki hak untuk mendistribusikan bahan bakar permanen,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, presiden Garda Indonesia menyambut SIM OJEK, Yigui Uutonson, pernyataan Menteri MSM mengatakan. Hamun mengatakan bahwa partainya menerima penjelasan resmi dari pemerintah.
“Taksi sepeda motor online masih menerima hibah bahan bakar di seluruh Indonesia. Dengan demikian, kami juga beralih ke mitra kami ke semua taksi online di seluruh dunia, yang telah dikonfirmasi pemerintah online saat ini
Jigun mencatat bahwa taksi sepeda motor online adalah bagian dari UMKM dan menjadi salah satu rantai distribusi MSME. Oleh karena itu, pemerintah memastikan bahwa mereka masih memiliki hak untuk menjadi bahan bakar yang disubsidi.
“Jelas bahwa pemerintah jelas bahwa tidak ada masalah antara taksi sepeda motor online dan pemerintah atau pihak lain pada bahan bakar bersubsidi,” katanya.
Wartawan. Siti Ayu
Sumber: Merdeka.com
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Laadalia, membuka suara, yang dikaitkan dengan masalah pembuat taksi sepeda motor online, yang tidak termasuk dalam daftar penerima bahan bakar bersubsidi.
Presiden Partai Golkar menyatakan bahwa pemerintah telah mengalami mekanisme MSM, termasuk pengemudi OJOL, masih dapat menikmati bahan bakar bersubsidi secara langsung tanpa Asisten Moneter Langsung (BL).
“Bagaimana dengan MSM, maka semua MSM mungkin akan mensubsidi dalam materi? Dengan demikian, dalam kategori MSME tidak mengarahkan kembali dalam bentuk bahan bakar,” katanya di Mula Hotel (12/12/2024).
Namun, Bahlil menyoroti masalah teknis yang terkait dengan kendaraan OJOL, yang umumnya menggunakan plat nomor hitam, bukan pelat kuning seperti transportasi umum. Oleh karena itu, upaya dan mekanisme lebih lanjut diperlukan sehingga pengemudi OJOL dapat memasukkan bahan bakar bersubsidi.
“Untuk Ojol, kami menguji bagaimana kami dapat membedakan antara piring hitam upaya Ojol dan mana yang tidak. Tapi itulah kemarin.
Sebelumnya, presiden Asosiasi Pengemudi Ojek Indonesia Igu Vikakono mengatakan bahwa jutaan pengemudi Ojol siap memprotes jika pemerintah telah melarang mereka membeli bahan bakar bersubsidi.
“Jika Ojoll tidak dapat menerima atau menyelesaikan bahan bakar bersubsidi, akan ada gelombang protes massal di Indonesia,” kata IGU.
Dia menganggap bahwa rencana untuk menarik bahan bakar bersubsidi kepada pengemudi Ojol tidak berdasar dan tidak duduk dengan anak -anak kecil. Menurutnya, banyak pengemudi Ojol sulit memenuhi kebutuhan sehari -hari mereka.
“Ingatlah bahwa tidak ada bahan bakar bersubsidi untuk mengisi bahan bakar bersubsidi, pengemudi Ojol sering perlu menghadapi kelaparan sehingga kendaraan masih bisa bekerja,” kata Igu.