AXA Mandiri Optimistis Tumbuh Agresif pada 2025, Bidik Kenaikan Penjualan hingga 15%

0 0
Read Time:3 Minute, 51 Second

designsuperstars.net, Jakarta – AXA Mandiri tetap optimis mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga double digit pada tahun 2025, meski industri asuransi unit link sedang terpuruk.

Mengingat ketidakpastian perekonomian global dan dampak inflasi, perusahaan ini fokus pada produk asuransi endowment (dwi tujuan) yang memberikan rasa aman kepada nasabah terutama untuk tujuan perlindungan pendidikan dan keluarga.

Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha mengatakan produk seperti Asuransi Mandiri Future Sejahtera yang memberikan manfaat asuransi akhir hidup dengan fleksibilitas dan keamanan merupakan solusi tepat di tengah kenaikan biaya pendidikan yang diperkirakan akan terus meningkat sebesar 10- masing-masing 15%. tahun.

“Defak memberikan rasa aman bagi nasabah dan saat ini masyarakat lebih memilih produk yang memberikan manfaat jelas dibandingkan yang bergantung pada fluktuasi pasar,” kata Rudi saat peluncuran produk Asuransi Mandiri, Selasa (5/11/2024).

Sementara itu, Samuel Ray, HR professional dan Finance Content Creator, menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang matang untuk masa depan. Menurutnya, produk oleh-oleh seperti Mandiri Future Sejahtera merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin memastikan keluarga tetap terlindungi meski menghadapi ketidakpastian finansial. 

Terkait target penjualan di tahun 2025, AXA Mandiri masih optimis produk ini akan mencatatkan angka pertumbuhan dua digit, meski secara keseluruhan industri asuransi unit link sedang terpuruk.

“Kami berharap produk endowment dapat menggantikan penurunan sektor unit link dan kami menargetkan pertumbuhan lebih agresif dibandingkan tahun ini,” kata Rudi. 

 

 

Hingga Oktober 2024, pendapatan premi AXA Mandiri mencatatkan pertumbuhan dua digit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Optimisme tersebut juga diperkuat dengan strategi perusahaan yang menyasar berbagai segmen pasar, termasuk produk mikro yang berhasil menarik 30.000-40.000 pelanggan per bulan selama tiga tahun terakhir. Namun pasar terbesar masih didominasi di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.

AXA Mandiri juga terus mengedepankan inklusi keuangan dengan memperkenalkan produk mikro yang terjangkau bagi nasabah tier 2 dan 3. Perusahaan berkomitmen menjaga keseimbangan antara produk unit link dan endowment, meski permintaan produk endowment saat ini lebih tinggi.

Selain itu, AXA Mandiri memiliki manajemen investasi yang solid dengan aset kelolaan lebih dari Rp 41 triliun, serta risk-based capital (RBC) yang sangat kuat lebih dari 400%.

Hal ini memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa produk hadiah yang mereka pilih akan terus memberikan manfaat yang dijanjikan, tidak terpengaruh oleh volatilitas pasar.

Dengan berbagai inovasi dan strategi yang diterapkan, AXA Mandiri siap melanjutkan perjalanan pertumbuhan yang lebih agresif di tahun 2025, terutama melalui produk-produk yang memberikan keamanan di tengah ketidakpastian perekonomian.

 

 

 

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri asuransi pada September 2024 mencapai Rp1.142,50 triliun atau meningkat 2,46 persen year on year dari posisi yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1.115,02 triliun. 

Direktur Eksekutif Pengawasan Asuransi, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menjelaskan dari sisi asuransi komersial, total aset mencapai Rp922,48 triliun atau meningkat 3,81 persen year on year. 

Kinerja asuransi komersial ditinjau dari akumulasi pendapatan premi mencapai Rp245,42 triliun atau meningkat 5,77 persen year-on-year, terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh 2,73 persen year-on-year dengan nilai Rp135,64 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi. yang tumbuh 9,78 persen year on year dengan nilai Rp 109,78 triliun.

“Secara keseluruhan, permodalan di industri asuransi komersial tetap berada pada posisi yang kuat, dengan gabungan industri asuransi jiwa dan non-jiwa melaporkan modal berbasis risiko (RBC) masing-masing sebesar 458,31 persen dan 329,89 persen (masih di atas ambang batas 120 persen). , ” kata Ogi dalam jumpa pers RDK Oktober 2024, Jumat (1/11/2024). Asuransi non-komersial

Mengenai asuransi nonkomersial yang terdiri atas aset dari BPJS Kesehatan (lembaga dan program jaminan kesehatan nasional) dan BPJS Ketenagakerjaan (asuransi badan, kecelakaan kerja, jaminan kematian atau jaminan kehilangan pekerjaan), serta program asuransi ASN, TNI dan POLRI yang berkaitan dengan pekerjaan. . program asuransi kecelakaan dan santunan kematian, total aset tercatat Rp220,02 triliun atau turun 2,80 persen year on year.

 

Dari sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun meningkat 10,10 persen year-on-year per September 2024 dengan nilai Rp1.500,06 triliun, meningkat dari posisi September 2023 sebesar Rp1.362,44 triliun. 

Sedangkan untuk program pensiun sukarela, total aset tercatat tumbuh 5,60 persen year-on-year dengan nilai Rp380,80 triliun.

Oleh karena itu, terkait program pensiun wajib, kata OJK, yang terdiri atas program jaminan hari tua dan BPJS jaminan pensiun kerja, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun ASN, TNI, dan POLRI. total aset mencapai Rp. 1.119,26 triliun atau tumbuh 11,72 persen year on year.

“Pada perusahaan penjaminan, nilai aset tumbuh 3,65 persen year on year dengan nilai Rp47,58 triliun pada September 2024, dengan posisi aset September 2023 sebesar Rp45,91 triliun,” ujarnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto