JAKARTA, designsuperstars.net – Kematian mantan pembalap motor nasional Hoki Crystyano diikuti oleh kecelakaan lalu lintas di Pantura Highway, Distrik Banugurugur, Situbondo Rejensi, Jawa Timur, Senin, 2024. Hoki dikenal sebagai “adu banteng” dengan pengemudi lain.
Andy Baktera Jaya, Kasat Lantas Situbondo Polisi Akapi Baktera Jaya mengatakan bahwa kecelakaan itu adalah dua pengendara sepeda motor untuk Nopol P -4888 -FM, warga Fatdililla (2), Desa Mengok, Distrik Pujar, Penyelamatan Bondovos.
Pada saat itu, skuter Hockey de Yamah Examinx berjalan dari barat ke timur (Surbaya-Banuwangi mengarahkan). Mantan pembalap motor nasional pada tahun enam puluhan diduga bahwa ia telah melarikan diri dengan cepat dan tidak keluar dari sudut di luar spidol sampai akhirnya bertabrakan dengan pengemudi ke arah yang berlawanan.
Pembalap motor nasional terluka parah dan dirawat di Pusat Kesehatan Banugur untuk perawatan medis, dan hoki akhir Crisdiento juga membuat panggilan video untuk memberi tahu keluarganya atau kecelakaan. Namun, napas terakhirnya akhirnya bernapas pada usia 44 tahun.
“Korban meninggal atas nama hoki crystrotee di Pusksma, sementara pengendara sepeda motor selamat atas nama Fattalila,” kata Akpi Andy Baktera.
Tanda jalan
Belajar dari acara yang menyedihkan ini, pengemudi harus memahami aturan lalu lintas. Tanda -tanda solusi itu sendiri tidak terbatas pada rambu.
Yang sering diabaikan adalah garis putih dan kuning di tengah jalan. Jalur ini bukan hanya penghalang jalan, tetapi untuk mengamankan pengemudi saat pergi.
Contohnya adalah garis putih tanpa istirahat, biasanya di tengah tikungan atau di tengah jembatan. Pengemudi Garis Putih tidak boleh menangkap kendaraan lain tanpa simpul dan ruang buta harus tetap dengan cara mereka masing -masing. Ashrak Rock Cup Indonesia 2025: Kembalinya Santoso Kenon di dunia tim balap Gokart TKM berpartisipasi dalam kejuaraan Govart yang disebut Indonesia 2025.